Seperti agenda mereka, sepulang sekolah mereka langsung terdampar di kediaman Sehan. Biasanya mereka di rumah Indira, tapi karena Indira bilang malas pulang akhirnya mereka memutuskan untuk dirumah Sehan.
Main bersama seperti ini sering mereka lakukan untuk bersenang-senang.
"Eh beef slice nya mana?" Tanya Indira.
"Shan tuh yang bawa, masih di depan sama Sehan dia. Ambil barang yang lain di motor." Balas Johan yang sedang mencari peralatan grill mereka.
Indira mengangguk paham, gadis itu kemudian beralih mengambil es batu dan sirup untuk minuman mereka.
Sedangkan di depan sana, Shanne dan Sehan sibuk dengan kantung kresek mereka masing-masing. Sebelum kesini tadi, mereka mampir ke toko untuk mencari perlengkapan mereka. Agenda hari ini adalah ngegrill kecil-kecilan sambil mabok dikit.
Tenang saja, paling satu untuk berempat. Shanne pun kadang tidak minum. Dia hanya minum jika ingin saja.
Sehan membawa beberapa botol alkhohol bersamanya, sedangkan Shanne membawa bahan dapur mereka.
"Shan."
"Mm?"
"Bibir lu—"
"Bahas bibir terus dah lo pada, nggak nyaman dilihat kah?" Potong Shanne muak.
"Nggak gitu, tanya aja gua."
"Nggak usah tanya."
Shanne manyun.
Sehan tertawa kecil, "iyaaa nggak."
"Oh gue mau nginep disini boleh?"
"Loh kenapa? Ribut lagi sama Ashkana?"
"Ck, nggak. Males aja."
"Boleh aja, kamar gua ada dua juga. Lu bisa pakai."
"Okeyy, thanks."
"Gue kaget Johan beli bir banyak." Ucap Sehan membuka kantung kreseknya."
Shanne penasaran, "iyakah?"
"Iye njirr. Lihat."
"Lah iya? Ntar kalau sisa buat kita ntar malem." Shanne tersenyum licik.
"Betolll."
Mereka sontak buru-buru menuju dapur karena pasti sudah ditunggu oleh Indira dan Johan. Lelaki itu pasti ngomel karena terlalu lama.
****
Di tempat lain alias di kampus Ashkana, lelaki itu tengah duduk di kantin menatap layar hp nya dengan serius. Devon—temannya yang kebetulan duduk disampingnya langsung melirik.
"Ngapain Kan?"
"Brisik."
"Gue kan cuma tanya." Kesal Devon.
"Lo ngelacak orang?!"
Pekik lelaki itu kaget, baru saja mengintip ke arah layar hp Ashkana.
"Brisik lo anjing." Kesal Ashkana.
Dia sedang serius melihat pergerakan adiknya itu. Iya benar, Ashkana memasangkan GPS di handphone adiknya sampai sekarang.
Lelaki itu mengernyit, karena titiknya tidak berjalan dan diam disuatu tempat. Dan jelas titik itu tidak berada di rumah mereka. Jadi, kemana adiknya pergi tanpa memberitahu dirinya sialan.
![](https://img.wattpad.com/cover/364832192-288-k234656.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ASH
Fiksi Remaja🔞🔞🔞 Ashkana Bramastyo. Putra dari keluarga Bram yang hanya memiliki keturunan laki-laki, sampai akhirnya mereka mengadopsi seorang gadis cantik yang tidak sengaja mereka tabrak. Bagaimana jadinya seorang Askhana memiliki adik perempuan yang bahk...