Tiada alasan bagiku untuk berhenti mencintaimu. Bila cintaku padamu, mendekatkanku pada Tuhan, ilmu Tuhan dan kasih sayang Tuhan. Lantas, apa salahnya bila cinta ini bersemayam hingga tutup usia ?
Tiada alasan bagiku untuk berhenti mencintaimu. Bila cinta yang dititipkan Tuhan menjadi sebab lahirnya ribuan karya. Lantas, mengapa aku harus menghapus rasa cinta yang mulai mengajar dalam jiwa?
Tiada alasan bagiku untuk berhenti mencintaimu. Bila mencintaimu menjadi sebab tumbuhnya, lahirnya, masyhurnya namaku. Bila, mencintamu menasbihkan manfaat bagi hidupku, hatiku, jiwaku. Lantas, bagaimana mungkin aku menyalahkan Tuhan atas rasa yang tak pernah kuabaikan ini ?
Sekali lagi, tiada alasan bagiku untuk berhenti mencintaimu.
Cinta ini milikku. Biarkan aku dan Tuhan saja yang mengurusnya.
Kamu, diam saja.
Blitar, 17 Maret 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekeping Hati
PoetryBerisi gubahan sajak yang terus bergaung dalam telinga, bernaung dalam hati yang terjaga. Bersama sajakku, aku membicarakan matahari yang menjadikanku purnama.