Mungkin kini,
Tiada tempatku bernaung
(tanpa) bayangmuIya, (mungkin) tiada.
Sejak ku putuskan untuk memilih tidur,
Nyatanya, aku (tetap) terjaga bersama bayangmuSejak ku putuskan untuk tidak lagi bermimpi,
Justru, kau (menyelinap) hadir menjelma kembang tidur yang tidak ku nanti(Datang),
Kau benar-benar datang
Tepat, selepas ku diterpa badai kecamuk yang tak ku mengerti.(Ini) Apa ?
(Kamu) Siapa ?
(Itu) Bagaimana, bisa ?Begitu (tanyaku) pada Takdir
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekeping Hati
PoetryBerisi gubahan sajak yang terus bergaung dalam telinga, bernaung dalam hati yang terjaga. Bersama sajakku, aku membicarakan matahari yang menjadikanku purnama.