Kiranya malam menyingkap tabir demi tabir kegelisahan.
Bersua dengan realita, tak ubahnya duduk bercengkrama dengan takdir yang tiada nir.Memungut serpihan atom kehidupan, kadangkala begitu menakutkan.
Belum lagi, tumbukan unsur atom tak sejenis yang kerapkali melumpuhkan dan menyesakkan.Namun, aku juga tak menampik fakta jikalau unsur yang tersedia, kiranya bisa bersenyawa dengan indahnya.
Dan itulah yang membuatku tersadar, bahwa dunia adalah miniatur keseimbangan.Kiranya, malam menunjukkan rahasianya.
Rapatan renganggan longitudinal membuatku semakin tak mampu mendeskripsikan kuasa Tuhan.Menemukan sinyal dibalik julang dan curamnya bukit palung transversal,
membuatku terkesima dengan detail ornamen kisah umat manusia yang dituliskan-Nya.Sekali lagi, aku terkesima.
Selalu terkesima.Siapa yang bisa mengatur segalanya. Bila, bukan Dia ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekeping Hati
PoetryBerisi gubahan sajak yang terus bergaung dalam telinga, bernaung dalam hati yang terjaga. Bersama sajakku, aku membicarakan matahari yang menjadikanku purnama.