Rintik hujan kian menyambutku,
Tanpa terasa ia tengah membawa balasan perihal segudang harapan yang terlangitkan siang-malamLagi lagi dan lagi; tak kuasa
Untuk kesekian kalinya,
Aku; tak kuasa membendung bantaran sungai yang mulai menganak di pipi
Kala, mendengarnyaKe-alami-ahan anak sungai (itu) begitu terasa, ia kembali menampakkan dirinya
(tanpa diminta)
Sedang (aku); terlampau naif untuk menghentikannyaSeolah tak percaya, pengulangan demi pengulangan membawa Layla pada pintu terbaik
Dan,
Sejak saat itu, aku semakin yakin
Memang benar; Sang Kasih memang tak pernah pilih kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekeping Hati
PoetryBerisi gubahan sajak yang terus bergaung dalam telinga, bernaung dalam hati yang terjaga. Bersama sajakku, aku membicarakan matahari yang menjadikanku purnama.