Tahun lalu,
Iya. Satu saat itu,
Maria selalu menggubahkan dalam setiap perjalanan menuju neraca keseimbanganSatu tahun, sudah
Matanya tanpa sengaja, membaca selingkar iris mata diantara deret peradaban duniaSatu tahun, sudah
Telinganya tanpa sengaja, mendengar
gemuruh dada diantara lorong nadi duniaSatu tahun, sudah
Tangannya tanpa sengaja, menjabat tangan takdir diantara potret kemegahan duniaSatu tahun, sudah
Maria, jatuh
Pada setitik debu dari bulu matanyaSatu tahun, sudah
Maria, tersungkur
Pada selaksa renjana dari kedip matanyaSatu tahun, sudah
Maria, tersangkar
Pada sebingkai semesta dari pelupuk matanyaSatu tahun, sudah
Maria, hidup bahagia
bersama jatuh, sungkur, dan sangkar yang dicintainya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekeping Hati
ŞiirBerisi gubahan sajak yang terus bergaung dalam telinga, bernaung dalam hati yang terjaga. Bersama sajakku, aku membicarakan matahari yang menjadikanku purnama.