04

2.3K 165 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Happy reading

Sampainya dihalaman rumah mewah milik keluarga galaxy, kini ia tengah berbincang dengan satpam rumahnya. Pak beben.

"Den udah pulang?" Tanya pak beben seperti biasanya. Dan dibalas ramah oleh galaxy. Ada yang ngeh dengan perbedaan?

"Udah pak, o ya, mama papah ada dirumah pak?" Ucapnya dengan senyuman terpatri.

Rupanya galaxy sudah mengubah cara pakainya. Terbukti dengan baju yang rapih, dasi yang tadi terikat ditangan kiri, kini sudah terikat dengan apik ditempat nya. Sleyer yang tadi bertengger dengan gagahnya dikepala, kini entah kemana. Rambut yang disisir rapih seperti berangkat sekolah tadi.

"Oh nyonya dan tuan, mereka ada didalam den. Mendingan aden cepat-cepat masuk, tadi tuan berpesan kepada saya kalau aden sudah pulang temui beliau diruang keluarga." Ucapan panjang lebar pak beben sukses membuat gestur bingung pada wajah berseri tadi.

"Oh gituh? Yasudah gala masuk ya pak. Semangat kerjanya!" Ucap galaxy dengan tangan yang terkepal memberi semangat serta senyuman yang indah membuat matanya menyipit manis.

"Iya terimakasih atas perhatiannya." Galaxy berjalan.

Diruang keluarga sudah terkumpul seluruh anggota keluarga. Kakak, adik dan kedua orangtua galaxy. Galaxy menampakkan batang hidungnya setelah sekian lama mereka menunggu.

"Jujur kepada kami, apa yang kau perbuat disekolah hah?!" Pertanyaan penuh penekanan itu membuat suasana hening yang terjadi semakin mencekam.

"A-apa ya-ng gala lakukan?" Tanya balik galaxy yang dirasa tidak dimengerti.

"Jangan berpura-pura bodoh. Saya tahu sesuatu, dan saya ingin kau berkata jujur dihadapan saya." Ucap Kavello lagi.

"Apa yang harus gala katakan p-pah?" Galaxy benar-benar bingung dengan ayahnya. Atau hanya berpura-pura bingung? Entahlah

"Jangan mengelak, kaivan juga mengetahuinya."

"Dengar galaxy, alasan mengapa saya mengangkat mu menjadi bagian keluarga saya. Kau hanya perlu mengikuti arahan dari saya. Mengapa kau melanggarnya hah?" Kini ucapan Kavello membuat semua orang yang ada disana kecuali galaxy sendiri mengernyit bingung.

Galaxy masih terdiam. Merasa tidak ditanggapi, Kavello maju beberapa langkah dihadapan galaxy. Lalu ucapan selanjutnya membuat mereka semakin bingung arah pembicaraan sang ayah.

"Jika kau memilih menjadi dirimu sendiri, maka perusahaan yang saya pegang dan akan berpindah tangan kepadamu saya tarik kembali. Ingat perjanjian awal."

"Jika itu yang anda katakan dan menjadi pilihan saya. Maka saya putuskan untuk menjadi diri saya sendiri. Saya putuskan kesepakatan awal. Terserah anda sekarang akan berbuat apa kepada saya. Saya juga tidak suka dengan kekangan yang anda berikan lewat perjanjian sampah itu dan," kalimat yang sengaja galaxy gantung membuat degupan bagi mereka. Kalimat barusan sangat tiba-tiba, perubahan bicara galaxy membuat mereka linglung.

"Jangan salahkan saya jika suatu saat putra-putra anda mengalami kesengsaraan dengan ekonomi. Selama ini yang memajukan perusahaan itu sebagian besar saya tuan, ingat. Ck, lagian saya muak berada dilingkup keluarga ini. Sudahlah, saya akan beristirahat. Jangan mengganggu."

H-hah? Jadi selama ini perusahaan mereka berkembang dalam beberapa tahun ini atas campur tangan galaxy? Jika benar, maka bersiaplah mereka akan kehilangan otak di perusahaan raksasa yang akhir-akhir tahun ini banyak dikenal oleh orang-orang.

Setelah kepergian galaxy, ruang keluarga hening. Menyisakan tatapan linglung dan kebingungan. Bahkan nyonya alias istri dari Kavello terlihat bingung atas pembicaraan sang suami dan putra keduanya. Sebenarnya apa yang tidak ia tahu?

"Argghh!! Sialan. Anak itu sudah berani rupanya." Erangan penuh amarah dicampur ke frustasian sang kepala keluarga menyadarkan mereka dari kebingungan dan lamunan panjang mereka.

Kavello meninggalkan keluarga lalu beranjak menuju lantai dua, mungkin keruang kerjanya, entahlah.

Kaivan, si bungsu menengok kearah ibunya yang masih terdiam usai kepergian ayah nya. Lalu pemuda itu mendekat, dan menepuk pundak sang ibu yang berhasil membuat Vera berada pada kesadarannya kembali.

"Ma... sebenarnya ada apa dengan keluarga kita?" Pertanyaan lirih itu membuat Vera juga kebingungan untuk menjawab pertanyaan sibungsu.

Vera mencoba tersenyum diatas kebingungan dan permasalahan yang ia juga tidak ketahui. "Sudah, jangan terlalu dipikirkan, mungkin papah dan anak itu ada urusan yang tidak kita tahu. Kita cukup diam saja seperti biasa van." Usai mengatakan hal demikian, Vera melenggang, entah wanita baya itu akan pergi kemana.

"Aku yakin masalah ini tidak sesimpel yang aku pikirkan." Gumam kairav yang sudah tersadar dari lamunannya, ia menyaksikan pertengkaran antara ayah dan adiknya. Tunggu, adik?

Lalu kairav pun meninggalkan ruang keluarga yang kini tinggal tersisa 3 orang. Kairagi, Ragal dan Kaivan. Kairagi yang biasanya tenang dan acuh tak acuh, kini pemuda itu terlihat kebingungan. Antara percaya tidak percaya dengan fakta yang barusan ia dengar.

Ucapan ayahnya masih terngiang-ngiang dalam benaknya. Bagaimana bisa ayahnya mengatakan jika kakak keduanya itu adalah anak—

Melangkah menuju kamarnya berada. Ia berniat untuk mengistirahatkan tubuh nya terlebih dahulu, permasalahan keluarganya ternyata tidak sesepele yang galaxy katakan tempo waktu lalu.

Berpindah pada galaxy, pemuda itu kini berdiri tepat didepan cermin kamar mandi yang lumayan besar. Seringai itu terbit, otak licik nya kini kembali seperti setelan awal.

Baju yang ia kenakan pun, masih sama. Seragam rapih dan rambut yang sama halnya tertata rapih. "Licik itu perlu, mempunyai banyak topeng itu wajib. Didunia ini, tidak ada yang namanya teman sejati. Bisa saja musuh terbesar adalah orang terdekat." Monolognya dengan nada dingin yang menusuk. "Mereka memang pintar memainkan peran, tapi mereka lupa akulah otak permainan mereka."

Kekehan mengudara. Jika saja ada yang mendengarnya, mungkin mereka sudah bergetar takut. Tidak lebay dan tidak melebih-lebihkan, itu sebuah fakta yang nyata dan mengerikan dari galaxy.

"Ucapkan selamat tinggal untuk kalian ketenangan. Akan ku pastikan hidup kalian menderita seperti halnya galaxy."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

STORY' OF GALAXY || SUNOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang