Sebuah Drama Kumbara (2)

50 5 2
                                    


Cewek-cewek pasti paham banget rasanya dapat tamu bulanan. Asik kok, berasa dikoyak musang tu perut. Belum lagi fase-fase yang dialami sebelum menstruasi itu beneran menggerus kewarasan banget. Segala mood swing, tiba-tiba jadi siluman babi yang makan terus, sampai JERAWATAN.

Semenjak kejadian jerawat pertamanya, jujur Anya ngerasa parno. Bukannya apa, rasanya jerawatnya ini selalu tumbuh di tempat-tempat unik nan manjah. Contohnya hari ini, dengan munculnya jerawat tepat dibawah hidung Anya siap berduel dengan PMS.

🏡🎈🧩

Suatu hari di jaman mereka semua kelas 3 SMP. Waktu lagi sibuk-sibuknya menyiapkan Ujian Nasional (UN). Bel sekolah berdering tandanya kita harus apa? Haruskah pulang atau main?

Hmm kayaknya main lebih menarik sih. Hari ini Anya dan Maya berencana ke rumah Ocha sepulang sekolah. Maya tadi bilang kalau dia akan nunggu Anya di halte, biar mereka bisa langsung nyegat angkutan umum. Benar aja, ternyata Maya udah nungguin Anya disana sambil makan telur gulung.
Anya minta dong, jelas...

Maya dan Anya naik angkot nomor 31 yang berhenti didepan mereka. Kondisinya cukup ramai, tapi nggak menghalangi pandangan mereka dari pemandangan bangku paling pojok angkot itu.

Wih gantengnya oi...

Seorang cowok seumuran mereka, ganteeeng banget lagi menunjukkan handphone nya ke teman-teman sebayanya. Disampingnya ada dua orang cowok juga yang lagi nyimak si ganteng itu. Dua cowok ini jelaslah familiar bagi mereka berdua. Genta dan Jefri.

Genta sontak menyapa Anya dan Maya, "oit cewek" godanya. Jamet abis, batin Anya. Maya duduk disamping Genta, Anya pun mengambil tempat didepannya alias samping Jefri. Anya dan Maya bertatapan, saling telepati seakan akan mereka predator yang habis melihat mangsa (si cowok ganteng).

🏡🎈🧩

Heran deh, Genta dan Jefri kok nggak bilang kalaupunya temen yahud begitu. Anya cukup gedeg sama keadaan diam begini jadilah dia mencari topik, "balik apa main lu pada?" tanyanya ke Genta dan Jefri. "Genta mau ke Ezra nih, gue les," kata Jefri.

Ohh Ezra..

Anya pernah dengar sih teman sekelasnya ngomongin Ezra. Anak SMA 2 yang gantengnya gak masuk akal. Setelah lihat langsung, ya jujur Anya setuju sih hehehe. "Eh kenalan gih zra, temen gue anak smanti. Ini Anya, yang ini Maya," kata Jefri.
Ezra tersenyum sambil mengangguk, "Ezra," katanya.

Aduuuh meleleh, cakep pol mentok gabisa putar balik.

🏡🎈🧩

Ocha membuka pintu pagar, mengusir Anya dan Maya karena mereka udah main sampai jam 9 malam. "Besok aja lanjut, nanti Bokap gue marah kalo gak tidur-tidur," kata Ocha. Anya dan Maya pasrah. Bertepatan dengan mereka keluar, Jefri muncul dari ujung gang. Kayaknya abis dari toko kokoh.

"Oit," sapanya ke cewek-cewek tersebut yang ditanggapi dengan respon singkat. "Tadi Ezra minta nomor lu, boleh nggak?" kata Jefri. Nggak jelas ngomong ke siapa. Refleks Anya menjawab, "Siapa? Gue?" tanya Anya. Siapa tau kan...

Jefri ketawa denger Anya, "yakali, ya Maya lah cuy," balasnya sengak.

🏡🎈🧩

Malam itu Anya terjaga dari kantuk gara-gara mikirin apa yang salah dari dirinya. Dia beranjak dari kasur dan ngaca. Rasanya dia insecure banget lihat wajahnya yang dihiasi bintik merah nyut nyutan itu. Kulitnya yang putih pucat itu bikin jerawatnya makin terlihat makin jelas. Huft.. sungguh, ini bikin Anya nggak pede banget.

Anya jadi malu banget, kenapa dia tadi pakai nanya kayak gitu ke Jefri. Kesannya dia pede banget. Apa coba yang mau dibanggain dari dirinya. Wajah usil Jefri waktu meremehkan Anya itu terbayang-bayang dibenaknya. Kesal banget.

Anya mau berubah, tapi bingung harus dari mana ya....

🏡🎈🧩

Besok Senin 😋😭

VoisinageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang