Nakael terbangun, tepat sebelum sore hari tiba.. ia langsung mandi dan bersiap karena kata mami nya keluarga mereka harus bersiap dan datang lebih awal dari itu.
Ia hanya bisa menurut saja, tapi baju yang ia kenakan.. APA!?
"mami!?"
Nakael kesusahan turun menggunakan baju cantik itu.
"mami ini bukan—
"apa? mami beliin khusus buat kamu sama mami kok el, karena mami pengen kamu kelihatan cantik itu aja"
"tapi ga Cheongsam juga mami... Ini- ini buat perempuan" ucap Nakael. Mana ia sudah rapih, dan mana sempat mencari baju lagi di jam segini.
"Pake yaa? mami sedih kalo el ga pake, sepatunya udah mami beliin juga kok khusus buat el.. el pake ya?"
Nakael menghela nafas berat.. ia mengangguk pasrah.
ini benar benar.. terlalu anggun.
iya Nakael tau postur tubuh Nakael sangat bagus di usianya yang masih 15 tahun ini dengan pinggang ramping dan putih mulus itu. Tapi ini ter— ah sudah lah...
Ia pasrah sekarang.
Nakael dan Wintara juga Yunandar mengendarai mobil ke komplek sebelah itu. Dan mereka masuk karena memang pintunya terbuka dan banyak orang disana.
"mami acara apa ini? me-mereka.. mereka Chinesse juga?"
Wintara menggenggam tangan Nakael.
"iya sayangg.. kebetulan tetangga ini lagi ngadain anniversary mereka, dan kita di suruh pakai baju asal kita. Tuh mereka make Hanbok,Qipao,Cheongsam,Kimono,Yukata juga yang lainnya.. jadi gapapa kan sayang?"
Nakael mengangguk pelan namun..
"mami? Itu...?"
"ah iya, itu tetangga baru kita yang baru pindah dan ngadain anniv disini! ayo kita kesana—
Nakael menahan tangan Wintara.
"mami el malu mami"
"gapapa sayang, udah cantik kok!"
"loh.. Naka-el?"
Nakael tersenyum malu dan memalingkan pandangannya..
"hai Amoraa! ih kita udah berapa tahun ga ketemu sih? ini- ini Bastian? astaga Bastian, udah tinggi banget kamu sekarang!" Ucap Wintara dengan semangat.
"win win kamu pindah kesini yang jauh dari keluarga kita aja aku linglung mau cari temen sama siapa win! untung aja di kasih kesempatan pindah karena aku yang minta sama Juna" Wintara mengangguk.
"El? cantik sekali kamu sayangg.. sini sini"
Nakael berjalan perlahan kearah Amora.
"waduh tumbuh besar sekarang! Makin cantik aja.. pantes dulu bastian suka sama kamu! sampe manggil bunda ayah kalian berdua"
Nakael melotot.. ia menatap Wintara tidak percaya.
"mami-?""loh? katanya satu sekolah.. kok ga inget?, Bastian!? Kamu ini gimana sih"
"ga gimana gimana bu" saut Bastian, namun Bastian tidak berani menatap Nakael.
"heem heem.. main gih sana kalian berdua, bubu sama mami kamu mau bicarain tentang projek besar!"
"Bubu kalo ngerencanain mau bulmad sama tante win biar Bas ada adek, abas ga terima ya Bu." Bastian pergi.
"Engga enggaa! aduh bawel banget abas abas, naka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER [NOMIN]
Teen FictionFIKSI di harapkan untuk bijak membaca BXB [Nomin] menceritakan seorang Nakael pemuda kelas 10 SMA yang harus merasakan Bullying oleh kakak kelasnya entah karena apa. Banyak luka fisik maupun batin yang Nakael rasakan karena pembullyan itu. ia tidak...