Bastian Toleowen
16 tahun
Pindahan dari AustraliaMargo Rowlandom
16 tahun
Pindahan dari CanadaRein Movin
15 tahun
Pindahan dari AustraliaAiko Boano
15 tahun
Pindahan dari AustraliaNoan Movin
16 Tahun
Pindahan dari CanadaBruk...
"duduk diem disini."
Nakael duduk. Iyap ini rumah Nakael.
"heh! kamu mau maling rumah aku yaa!?"
Bastian menggeleng
"Mau ngerampok"
Ia menggendong Nakael untuk mencuci kakinya, dan Bastian akhirnya menemukan kotak pengobatan.
Bastian menarik kasar kaki Nakael dan menyenteri dimana keberadaan beling kecil itu.
"e-eh!"
"bawel"
Bastian mendapatkan beling itu dan langsung membuangnya.
"makannya kalo main di taman pake sendal atau ga sepatu, udah tau banyak beling kecil kaya gini. Untung kecil kalo gede gimana?" Ocehnya dan Nakael hanya mengangguk saja.
Bastian membersihkan luka kecil yang di kaki Nakael dan ia bangun dari duduknya.
"gua pulang"
"makasih! Y-yaa.. makasih!"
Bastian mengangguk dan ia berlari pulang ke rumahnya.
BRAKK!!!
"s-serius kamu ketemu Bastian!?"
Nakael mengangguk.
"ternyata dia orang komplek juga, ga jauh lagi. huhh.. sempit banget dunia" ucap Nakael dan Nakael merebahkan kepalanya di meja.
cklekk-
Bastian meletakkan tasnya di sebelah Nakael, dan duduk di samping Nakael.
tok.. tok..
Nakael mendongak dan memundurkan bangkunya..
"K-kak Josh?"
"bisa ikut gua sebentar?"
Nakael menggeleng..
"kebetulan.. nakael lagi ngerjain tugas"
Ucapnya.
"gua cuma ngeliat lo tiduran tadi"
ya...
grepp!
"aku lagi ngerjain tugasnya bareng Bastian kok! Iya kan Bastian?"
tatap Nakael ke Bastian dan Bastian hanya mengangguk saja.
"pulang sekolah, ketemu gua di parkiran.. tenang aja, ga bakalan gua apa-apain"
Ucap Joshua dan Nakael mengangguk.
Joshua dan teman temannya itu pergi.
Nakael melepaskan pelukannya di lengan Bastian setelah Joshua pergi.
"el? Joshua udah pulang dari rumah sakit setelah di tembak kemarin?"
nakael tidak tau..
"mungkin iya, tapi serius itu serem banget.. siapa yang bawa pistol kesekolah ya...."
"Aihh jadi takut.." ucap Nakael, nakael menatap Bastian.
"kamu takut gak?" serunya sambil menyenggol Bastian.
Bastian hanya menggeleng saja..
"kok kamu ga takut sih? gimana kalo kamu yang di tembak!?"
"yaa.. tinggal di bawa berobat, apa susahnya"
"kalo kamu lagi ga punya duit?" Tanya Nakael dengan bawelnya.
"gua selalu ada duit"
"uih sombong nya..... kamu emang ya sombong banget" Bastian menatap Nakael.
"emang sombong... Orang sombong tu ganteng, makannya gua ganteng banget" ucap Bastian.
"ih!? perasaan kamu di rumah sama di sini beda banget, di rumah gak culun.. kok di sini culun amat— BASTIAN!"
Teriaknya saat wajah mereka berdekatan.. Bastian mendekatkan wajahnya ke arah Nakael.
"shtt.. lu bawel"
Ucapnya dan menidurkan kepalanya di meja, ia tertidur di sana..
"Kebo banget sih?" Nakael menghadapkan bangkunya ke depan.
"hihh kita harus ke market ga sih? aku laper pengen banget beli eskrim, di kantin cuma ada es doang"
Nakael mengangguk.
"pulang sekolah ke market ya!" Ucap Arachi dan Nakael mengangguk lagi sebagai jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER [NOMIN]
Teen FictionFIKSI di harapkan untuk bijak membaca BXB [Nomin] menceritakan seorang Nakael pemuda kelas 10 SMA yang harus merasakan Bullying oleh kakak kelasnya entah karena apa. Banyak luka fisik maupun batin yang Nakael rasakan karena pembullyan itu. ia tidak...