"apa tujuan Lo buat kita gabung sama mereka Jun?" Tanya Juan
"Tujuan gua? Buat cari tau siapa sebenernya mereka" jawab Jun
"Jangan macem macem Jun!" Peringat Juan
"Lo takut gua bakal macem macemin pacar Lo itu?" Tanya Jun
"Gua ga punya pacar!" Tekan Juan
"Hahaha, Lo lupa siapa gua Juan? Gau Jun Pangestu gua tahu apa yang ga di ketahui yang lain, gua tahu Lo pacaran sama ruka kan? Cih!"
"Tenang aja Juan, gua ga bakal macem macem Lo udah tau prinsip kita kaya Gimana bahkan yang bikin prinsip itu juga gua, jadi Lo tenang aja"
"Gw cuma takut kalo-
"Meraka bakal aman kalo sama kita, tujuan gua baik mau gabungin antara BM sama TREASURE. setelah gua selidiki lebih lanjut BM punya beberapa musuh dan salah satu musuh nya adalah rival kita sendiri"
"Maksud Lo?"
"BXY"
"gila"
Keesokan hari nya asya hanya termenung di balkon kamar nya, hari sudah pagi jam menunjukkan pukul 5:50 namun dirinya tidak beranjak sama sekali sejak jam tiga pagi tadi.
Menatap kosong ke depan dan diam seakan orang bisu, menekuk lutut nya dan memeluk nya.
"Seharusnya gua ga langsung terima kemarin"
"Kenapa gw bego banget"
"Tolol"
"Gw bego"
"Anjing"
Tangan nya yang sejak tadi diam kini beralih memukul mukul kepala nya dengan keras namun itu tidak ada rasa sakit sama sekali di banding dengan bentakan tadi malam yang di ucapkan secara langsung oleh kakak dan adik nya.
Di sisi ruka dirinya tak jauh beda dari asya namun ruka sudah berganti pakaian menjadi seragam sekolah, duduk di depan meja rias dan memandang dirinya di pantulan kaca.
"Bangkak banget muka gw"
Mata sembab hidung merah dan juga pipi yang bengkak membuat wajah nya seperti terlihat tidak baik baik saja.
"Ini kesalahan gua"
"Gua yang salah"
"Gua yang paling tua tapi gua juga yang paling bego"
"Lo goblok ruka Lo goblok"
Beralih di posisi ahyeon yang tengah berpikir keras dengan apa yang akan terjadi setelah ini. Dirinya tahu jika para saudari nya saat ini masih emosi terhadap kejadian kemarin.
Duduk di pinggir kasur dengan ponsel di tangan nya. Ahyeon sudah menelpon ayah jam lima pagi tadi mengadukan semua yang terjadi kemarin dan jawaban ayah membuat dirinya frustasi dan tak tahu harus berbuat apa.
Memang hanya ahyeon yang memiliki sifat lebih dewasa dari yang lainnya, berfikir jernih dan tidak bertindak gegabah, selalu punya cara untuk menyelesaikan masalah dan mampu menghadapi masalah sendiri.
Namun saat ini rumit, masalah yang terjadi saat ini mampu membuatnya pusing dan bingung harus apa.
"Urus semuanya, ayah tidak akan bertanggung jawab. Nasihati kakak dan adik mu dengan benar. Ayah percaya sama kamu"
Seperti itu lah kira kira jawaban ayah yang membuat ahyeon harus berfikir keras untuk menyelesaikan ini semua.
"Gua harus gimana?"
"Ayah serahin ini sama gua"
"Gua otak dari BM"
"Tapi gua bingung kalo keadaan kaya gini"
"Siapapun bantu gw, hiks"
Menangis lirih dan tak terdengar adalah keahlian nya, tidak ada satupun yang tahu jika ahyeon tengah menangis karena dia sama sekali tidak mengeluarkan suara, hanya isakan kecil yang bisa ia dengar sendiri.
Dering ponsel mengalihkan perhatiannya, memandang siapa yang menelfon dan ternyata itu nomor tidak di kenal
Mematikan namun kembali di panggil seperti itu hingga sampai 10 kali dan mampu membuat ahyeon kesal
"LO SIAPA SIH BANGSAT" bentak nya dengan suara bergetar
"Hey? Are you okay? Ini gue dendra"
Seketika raut wajah ahyeon menjadi datar kala tahu jika yang menelfon adalah dendra.
"Mau apa Lo telfon gua? Jaket Lo masih di jemur blom kering" ucap ahyeon
"Gak bukan itu"
"Terus apa?"
"Kalian lagi ga baik baik aja kan?" Tanya dendra
"Gausah sok tau"
"Gua ga sok tau karena gua emang tahu"
"Jangan bikin gua kesel pagi pagi dendra" tekan ahyeon
"Ganti vc ya?" Tawar dendra
"Gak! Mau Lo apa sih anj"
"Ssssttt mulut Lo ga pantes buat ngomong kasar, sekarang gua ganti ke vc trs Lo angkat. Okay?"
Ahyeon tak menjawab namun tak berselang setalah itu panggilan bergantian menjadi vc, awal nya hendak mengabaikannya namun setelah di pikir pikir apa salah nya jika mengangkat?
"Itu muka kok bengkak?"
"Kenapa hm?"
"Cerita sama gua sini"
"Gausah sok perduli dendra" serkas ahyeon
"Jangan galak gitu, yaudah kalo Lo ga mau cerita gapapa. Gau tau ahyeon Lo sama yang lain sekarang lagi ga baik baik aja, gua saranin buat kumpulin mereka semua dan ngomong baik baik. Jun pengen kita gabung itu karena demi kebaikan kalian, kenapa? Karena dia tahu kalian ada musuh yang sama kaya kita dan musuh itu bahaya banget. Gua bukan nya ngeremih kalian itu perempuan atau bukan ya! Kta cuma mau melindungi kalian aja. Biar gimanapun kalian itu perempuan kita ga mau sampe ada yang luka salah satu dari kalian. Jadi jelasin ini baik baik ke mereka supaya ngerti"
Ahyeon termenung mendengar penuturan dendra, dirinya bingung untuk apa treasure khawatir dengan BM yang notabe nya tidak kenal satu sama lain. Tapi kenapa bisa khawatir?
"Lo pasti mikir kenapa kita khawatir kan?"
"Karena kta ngerasa kalo kita udah kenal lama sama kalian" lanjutnya
"Dah ya, gua mau berangkat dulu Lo harus sekolah sama yang lain juga. Jangan karena ini kalian jadi bolos inget kalian masih anak baru di sekolah, harus disiplin"
"Hm" balas ahyeon
"Yaudah ya, baybayy"
Tutt
"Hahhh, dendra perhatian juga ya. Haru kapan dia gini juga? Kaya dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
10/7 Gang | TREASURE&BM
Teen FictionGimana rasanya di lupakan oleh pacar sendiri selama lima tahun lama nya karena kecelakaan yang di alami mereka saat hendak liburan? Baca ceritanya untuk mengetahui lebih lanjut. ATTENTION!! nothing🔞 hanya untuk hiburan membaca Mengandung Kata kata...