Rara berjalan cepat meninggalkan cafe milik ruka tempat ia bekerja bolong bolong itu dengan mata yang berkaca-kaca dirinya berjalan menyebrang jalan yang lumayan ramai dan tanpa melihat kanan kiri ada sebuah mobil truk dengan kecepatan tinggi melaju ke arah nya.
SREK
BRUK
CIIIIITTT
Suara tarikan, terjatuh serta suara rem dadakan terdengar sangat jelas di telinga Rara, dirinya diam di tempat Seolah tengah mencerna apa yang terjadi barusan.
Di lihat nya truk besar itu berhenti tak jauh dari nya serta sosok laki laki yang tergeletak di samping kiri nya.
Rora menghampiri laki laki itu kemudian membalikkan badan nya
"DENDRA"
Pekik Rara saat melihat dendra yang tergeletak dengan wajah kesakitan, Rara pun mengecek seluruh badan dendra dan dapat ia lihat jika tangan dendra tergores aspal serta kaki dendra seperti nya terkilir.
"Dendra, Lo jangan pingsan dulu kita ke rumah sakit dulu" ucap Rara panik
"Gue ga selemah itu Ra" sahut dendra dengan wajah datar nya
"Ck, gue cari taxi dulu, Lo tahan bentar lagi" kata Rara dan berdiri kemudian berjalan dan mencari taxi meninggalkan dendra yang menahan sakit di kaki nya.
Tak lama Rara kembali dengan membawa sopir taxi dan membantu dendra untuk masuk ke dalam taxi
Menuju rumah sakit terdekat, setelah sampai dendra langsung di beri penanganan khusus dan Rara yang menunggu di depan ruang rawat.
Rara menangis dan berdoa agar tidak terjadi apa apa pada dendra di dalam sana
"ya tuhan semoga dendra ga kenapa kenapa"
Tak lama pintu terbuka menampakkan dokter yang ber nametag Arsena Biantara.
"Gimana dok keadaan nya?" Tanya Rara panik
"Tenang dek, keadaan tuan muda dendra tidak terlalu parah namun tuan dendra sepertinya akan kesusahan untuk berjalan normal harap bantu tuan muda dendra jika hendak melakukan sesuatu ya!"
"B-baik dok, terimakasih"
"Sama-sama saya pamit dulu"
Rara pun masuk ke dalam dan dapat ia lihat dendra yang terbaring di atas ranjang rumah sakit, tangan yang di infus serta mata yang terpejam membuat Rara semakin merasa bersalah.
"Ndra, seharusnya Lo ga perlu repot-repot selametin gue"
"Lo jadi luka luka gini kan karena gue"
"Lo tau gak ndra? Gue tadi pergi karena gue gak suka! Gue ga suka sama cewe yang Lo panggil Kris tadi. Gue tau dia pacar Lo tapi ga tau kenapa hati gue ga rela kalo dia adalah pacar Lo! Cepet sembuh ya ndra gue bakal jagain Lo sampe Lo pulih" ucap rara panjang lebar
Tak sadar bahwa dendra mendengar semua ucapan Rara, walau ia penasaran dengan apa yang Rara ucapkan barusan dendra masih setia menutup mata dan mendengar semua ucapan demi ucapan yang Rara lontarkan.
"Gue hubungi temen temen Lo dulu"
Setalah nya Rara pergi keluar guna menelfon teman teman dendra, dendra membuka mata nya dan mengernyit kan dahi nya bingung
"Gak suka? Hati nya gak suka pas tau Kris itu pacar gue? Padahal jelas jelas Kris itu Sahabat gue, terus tadi apa? Dia bakal rawat gue sampe pulih? Hmm agak aneh sih tapi seneng juga, awokwok"
Sementara di sisi Rara kini ia duduk di kursi yang tersedia di depan ruang rawat dendra, mencari nomor telefon yang hendak ia hubungi
"Halo"
"Halo Ra? Kenapa?"
"Ru, Lo sama yang lain bisa ke rumah sakit jakarta indah gak?"
"Kenapa? Siapa yang sakit?"
"Dendra"
"Otw!"
Tut
Rara menghela nafas gusar pikiran nya campur aduk Semuanya terjadi begitu saja,
Di mana dirinya yang teledor tidak melihat kanan kiri dan dendra yang entah datang dari mana yang malah menyelamatkan dirinya dari kecelakaan yang akan menimpa nya berakhir dendra yang terluka dan masuk rumah sakit, ini semua karena kecerobohan nya.
20 menit sudah berlalu Rara duduk melamun di sana sudah 20 menit dirinya pun berdiri dan masuk ke dalam mendapati dendra yang duduk sambil bermain selang infus
"Dendra, gimana keadaan Lo? Ada yang sakit? Mana bilang ke gue" tanya Rara heboh membuat dendra kaget
"Santai Ra, gue gapapa cuma kaki gue kek nya ga bakal bisa jalan sih soalnya sakit banget kalo di gerakin" jawab dendra
"Gue khawatir tau gak, hiks" Rara menangis dan itu membuat dendra tersenyum penuh arti
"Hey? Gue gapapa kan gue bilang hm? Jangan nangis lagi tar jelek"
"Hiks, makasih. Makasih karena udah nyelametin gue, makasih ndra"
Rara sadar atau tidak yang jelas kini ia masuk ke dalam pelukan seorang dendra Brian Alaska.
Memastikan hingga tersedu sedu membuat dendra terkekeh dan mengelus Surai lembut Rara."Udah udah jangan nangis lagi, gak mungkin kan gue biarin Lo ketabrak truk yang Segede gaban gitu? Lagian Lo kenapa pergi hm?"
Pertanyaan yang di ucapkan dendra membuat Rara berhenti menangis dan melepaskan pelukannya, dendra menatap Rara jail sementara Rara sedang berpikir apa yang akan ia ucapkan
"Gue-gue pengen pulang"
"Masa sih? Kok tadi mata nya kek ada kaca nya gitu" goda dendra
"Mana ada, salah liat kali Lo"
"Masa sihh"
"Bener"
"Bukan karena cemburu hm?"
"Gak lah, ngapain gue cemburu?" Bahkan pipi nya saat ini sudah merah seperti kepiting rebus
"Hahaha, raa dengerin gue ya? Kristal itu cuma temen gue dia Sahabat gue, pacar Kristal nitipin dia ke gue karena pacar Kristal itu gak di sini. Gue sama Kristal gak ada hubungan apa apa kok" jelas dendra membuat Rara bernafas lega namun sedetik kemudian Rara kembali memasang wajah datar
"Oh, gak perduli juga gue"
"Oh ya? Kok tad-
"DENDRA ANJING LO KENAPA BANGSAT?"
Tbc
Sorry guys aku lama update nyaa😭
Lagi sibuk bngt buat kelulusan sekolah, hiksMaafin ya kalo jarang up akhir akhir ini, tapi aku usahain buat up secepatnya lagii.
KAMU SEDANG MEMBACA
10/7 Gang | TREASURE&BM
Fiksi RemajaGimana rasanya di lupakan oleh pacar sendiri selama lima tahun lama nya karena kecelakaan yang di alami mereka saat hendak liburan? Baca ceritanya untuk mengetahui lebih lanjut. ATTENTION!! nothing🔞 hanya untuk hiburan membaca Mengandung Kata kata...