Chapter 34

104 16 0
                                    

Happy Reading 💐💐

               Allah tidak membebani
                seseorang melainkan
                     sesuai dengan  
                  kesanggupannya.
                  (al-Baqarah 286)

      Setelah mereka selesai berbincang-bincang kini mereka berpamitan untuk berangkat ke pesantren milik Abi Ridwan.

"Ayah, Bunda Aisyah izin ikut suami Aisyah ya, nanti Aisyah bakal sering-sering kesini kok" Ujar Aisyah dengan nada sedikit sedih.

Bunda Maya menatap sendu ke arah Aisyah, ia harus merelakan anaknya tinggal jauh darinya "janji ya nak, sering-sering kesini nanti bunda kangen kalo Aisyah ga kesini" Ucap Bunda Maya.

Aisyah mengangguk dan mengulas senyum kearah Bunda nya lalu memeluk Bunda nya "Bunda jaga kesehatan nya ya, jangan sampai sakit nanti Aisyah sedih kalo Bunda sakit" Ucap Aisyah lembut sambil mengusap punggung Bunda nya.

"Abang tolong jaga Bunda sama Ayah ya, aku pasti bakal kangen sama Abang" Ucap Aisyah setelah melepaskan pelukan nya dari Bunda nya.

Gus Fajar yang melihat itu merasa tak tega dengan istrinya, namun bagaimana lagi ia harus membantu mengurus pesantren milik Abi nya "Bunda, Ayah, Abang. Fajar izin bawa Aisyah ya" Ucap Gus Fajar meminta izin.

Ayah Hendra yang mendengar itu tersenyum dan mengangguk "iya Jar, jagain putri kesayangan Ayah ya disana" Jawab Ayah.

Sedangkan Genta sebenarnya ia sedih tapi ia harus menerima kenyataan bahwa adek nya harus ikut bersama Fajar "jagain adek gue jar, awas aja sampe lecet" Ucap Genta sambil memperingati Gus Fajar.

Gus Fajar mengulas senyum dan mengangguk "iya yah, bang tenang aja insyaallah Fajar bakal jaga Aisyah semampu Fajar" Jawab Gus Fajar dengan serius.

Selanjutnya Gus Fajar menyalim tangan Ayah Hendra dan Bunda Maya serta berpelukan ala laki-laki bersama Abang Genta untuk berpamitan.

"yaudah kalo gitu kita pamit ya, assalamualaikum" ucap Gus Fajar sambil mengambil mendorong koper berisi barang-barang Aisyah dan Aisyah pun mengikuti dari belakang.

"Iyh wallaikumsalam hati-hati ya kalian" Kata Bunda Maya dan ayah Hendra serta Bang Genta.

Setelah mobil Gus Fajar sudah keluar dan jauh dari pekarangan rumah mereka pun kembali masuk kedalam rumah untuk beristirahat.

                         🌾🌾🌾🌾🌾

    Sedangkan di dalam mobil Gus Fajar merasa istrinya terdiam dari tadi setelah berpamitan dengan orangtuanya pun langsung mengajak ngobrol "Syah kenapa  kok muka nya gitu sedih banget ya" tanya Gus Fajar sambil mengelus kepala Aisyah.

"Iyh soalnya ini pertama kali ninggalin Ayah, Bunda sama Abang" jawab Aisyah, Gus Fajar yang mendengar itupun langsung tersenyum sambil mengelus kepala Aisyah ia tau gimana rasanya pasti berat sekali walaupun mereka bisa berteleponan tapi rasanya berbeda dengan bertemu langsung.

"Kan masih ada Abi sama Umi itu juga orang tua kamu Anggap aja kayak ayah sma bunda dan akuu suami kamu yang ganteng inii Anggap aja seperti Abang kamu sendiri" ucap Gus Fajar dengan sedikit gombalan lucu.

Aisyah tersenyum geli mendengar kata-kata suaminya itu ternyata suami nya ini pede juga ya orangnya.

"Iyh dehh suami akuu yang ganteng baik banget kalo mau balikin mood istrinya" gurau Aisyah sambil terkekeh kecil dan Gus Fajar yang melihat Ais terkekeh pun ia tersenyum. Setelah itu mereka bercerita random dan berbagi pengalaman supaya tidak bosan dan Gus Fajar juga tidak mengantuk agar tidak terjadi hal-hal yang tidak baik. Namun, saat sebentar lagi akan sampai Aisyah merasa mengantuk dan Gus Fajar yang melihat itu langsung menyuruh nya tidur

𝐃𝐈𝐀 𝐅𝐀𝐉𝐀𝐑 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang