Ada yang baru uncrush?
Ini buat kamu🙂🙂
Terima kasih untuk perpisahan tanpa ucapan selamat tinggalnya,
Terima kasih karena telah menjadi seseorang yang membuatku mengerti bahwa tidak semua orang memiliki keberanian untuk menyelesaikan apa yang sudah di mulai.
Selamat reading.....
♡♡♡♡♡♡♡
Rami, Ruka, Ahyeon, Pharita dan Chiquita yang sedang menunggu di depan ruang rawat Rora di datangi oleh dokter John yang biasa menangani Rora.
dr. John: Rami
Rami: Iya dok?
dr. John: Apa belum ada kabar mengenai jasad Min Ho?
Rami: Belum dok
dr. John: Saya turut prihatin untuk Min Ho, dia adalah teman dekat saya sejak awal kuliah dulu, dan Da In sudah seperti anak saya sendiri
Rami: Terima kasih dok
dr. John: Kelihatannya kalian semua lelah menjaga Da In, ini minuman berkhasiat yang bisa menjaga stamina tubuh kalian (ucapnya dengan wajah yang tersenyum tulus sambil memindahkan paper bag di tangannya ke tangan Rami)
Rami: Terima kasih dok
dr. John: Maaf baru datang sekarang karena saya baru pulang dari dinas keluar negeri, Saya akan periksa Da In sekarang
Rami: Baik dok
dr. John memasuki ruang rawat Rora dan Rami membagikan minuman pemberian dr. John pada yang lainnya.
Ruka: Apa nih? (nemperhatikan botol minumannya)
Rami: Itu dokter yang sudah menangani Rora sejak awal di vonis, katanya minuman ini bisa menjaga stamina tetap fit
Pharita: Perhatian banget
Rami: Dia udah anggap Rora kayak anaknya sendiri apalagi setelah dia kehilangan anaknya dulu
Ahyeon: Anaknya meninggal?
Rami: Iya, kecelakaan, dan anaknya cuma itu doang
Chiquita: Kasihan banget
Mereka kembali membicarakan tentang kondisi Rora sambil meminum pemberian dr. John.
Rami merasa ponsel di kantong jaketnya bergetar dan memeriksanya namun tidak ada panggilan masuk. Merasa heran Rami meraba kantong jaketnya sebelah lainnya dan ternyata itu adalah ponsel Rora. Ada panggilan masuk disana dengan kode nomor luar negeri, segera Rami menggeser tombol hijau disana dan mendekatkan ke telinganya.
Rami: Halo
Unknown: ......
dr. John yang saat ini ada di ruangan Rora tidak melakukan apa-apa, dia hanya memandangi Rora dengan tatapan penuh arti, entah apa yang sedang ia pikirkan.
dr. John mengelilingi ruangan Rora sambil cek alat-alat disana yang sesekali melirik wajah tenang Rora hingga ujung kaki. Dia seperti sedang menunggu sesuatu untuk melakukan tindakan.
.............
30 menit kemudian tampak Asa yang berlari sekuat tenaganya menuju ruang rawat Rora, tidak peduli dengan orang-orang yang dia tabrak di koridor. Sempat jatuh beberapa kali karena lantai yang licin tapi dia tidak peduli dengan rasa sakitnya. Saat ini tujuannya hanya Rora, dia harus memastikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa Rora tetap aman disana.
Di ujung koridor mendekati ruangan Rora, Asa tak sengaja menabrak seseorang yang sedang mendorong brankar dengan seseorang di di dalam brankar tersebut, tapi wajahnya tertutupi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELIONS||RORASA [END]
ФэнтезиKali ini pun apakah semesta juga tidak akan memihak padaku?