[ SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW DULU!! NANTI BAKAL AUTHOR FOLLBACK 🦋 ]
kalau ada kuota tapi yaa...
NO PLAGIAT ❌ ingat!! Itu semua berurusan dengan yang di atas!
Cerita ini:
Fiksi 80%
Nyata 20%
Tidak ada hal percintaan, hanya 5% saja
Di setiap...
Di cerita kali ini semoga banyak yang suka, semoga aja sih...
Buat cerita ini juga hanya untuk nyenengin diri sendiri dulu, baru deh untuk orang lain. Jangan berharap dulu, kalau cerita ini bakal rame. Takutnya.. ya gitu, sakit tapi tak berdarah..
° ° ° °
Kalau kamu mau dihargai oleh orang lain, hargailah orang terlebih dahulu. Kalau kamu mau didengar, harus mendengar orang lain dulu. Hargailah selagi kamu bisa. -Qaisara Zaralia-
° ° ° °
•••💚💚•••
Bell masuk sekolah sudah berbunyi sedari tadi, semua siswa siswi berhamburan masuk kedalam kelas masing-masing. Karena sudah menunjukan pukul 07.00 wib, gerbang sekolah mulai ditutup dan
STOPPP!!!
Suara teriakan salah satu siswi, membuat pak satpam menghentikan untuk menutup gerbang sekolah. Melihat itu pak satpam hanya bisa menghela nafasnya saja, kebiasaan.
Siswi itu menetralkan nafasnya yang terengah-engah karena sedari tadi berlari, dari rumah sampai sekolah berjalan kaki. Padahal ia bangun sangat pagi sekali sebelum ayam berkokok, tapi masih saja terlambat sampai sekolah.
Setelah menetralkan nafasnya, siswi itu mulai bicara.
"Pak buka gerbang nya dong, pliss!"ucap siswi tersebut sambil memohon.
Pak satpam menggeleng,"tidak bisa neng! Ini sudah sangat terlambat."
"Yahh, pak kok gitu! Padahal cuma terlambat satu detik aja pak. Pliss buka ya pak, pak woyyy!!" Sudah terlambat, Pak satpam sudah berlalu dari hadapan siswi itu.
Sesudah mengunci gerbang Pak satpam meninggalkan siswi itu, untuk memanggil guru memberitahu kalau ada yang terlambat.
Siswi tersebut berdecak kesal, ia pasti tau Pak satpam akan memanggil guru untuk memberitahu. Ini sudah yang ke 23 kalinya ia terlambat sekolah, catat 23 kali.
Bukan Qaisara Zaralia namanya kalau gak terlambat, Yap itu nama siswi tersebut. Biasa dipanggil Sara, siswi kelas 11 IPS 1 yang lumayan nakal, tapi gak nakal-nakal amat. Ia adalah wakil ketua kelas dikelasnya, hanya wakil sih.