Rekrutmen

63 37 138
                                    

⚠️Warning! Adegan kekerasan!⚠️
Mohon bijak dalam membaca, segala hal yang tertulis dalam cerita ini hanya fiktif belaka untuk hiburan semata.
Bukan untuk ditiru apalagi di coba!
16+
.
.
.
.
.
.
.
.

Lelaki itu tengah menatap rembulan bulat sempurna bersinar menyinari malam hari. Bintang-bintang yang berada disekitarnya menjadi penghias langit malam.

Tok ... Tok ... Tok!

Ia menoleh ketika mendengar suara ketukan pintu, terlihat seseorang berpakaian serba hitam dengan wajahnya yang tertutup dengan topeng hitam ketika pintu terbuka.

Tanpa berbicara sepatah katapun, orang itu memberikan sebuah kertas dan satu amplop coklat besar padanya.

"Semuanya sudah ada di dalam amplop itu, tugasku sudah selesai untukmu." Tanpa mendengar sahutan dari lelaki yang menatap rembulan itu, orang berpakaian serba hitam pergi dengan cepat dari ruangan tersebut.

Lelaki itu membaca apa yang tertulis di kertas, membuka amplop yang penuh dengan berkas-berkas dan sempat tersenyum kecut. Ia memasukkan kembali semua yang telah ia baca dan membuka laci di bawah tempat tidurnya. Ia mengambil tas miliknya dan mulai mengenakan apa yang ada di dalamnya.

Menelusuri seluruh penjuru kota dengan matanya, ia membuka sebuah kertas yang didapatnya tadi. Setelah yakin dengan tempat yang akan ia tuju, ia pergi ke tempat itu dengan secepat kilat dan berhati-hati.

Sekarang ia tengah berdiri di belakang sebuah rumah yang lumayan besar, sebenarnya ia tidak yakin apakah pemiliknya ada di dalam atau tidak. Dengan keyakinan tinggi, ia masuk kedalam rumah tersebut.

Perlahan tapi pasti, ia masuk lewat jendela yang tidak ditutup oleh pemiliknya. Perlahan membuka pintu demi pintu hingga ia melihat sebuah tangga untuk turun dari lantai 2 rumah tersebut.

Disana terlihat keluarga itu tengah berkumpul bersama, lengkap. Mereka seperti tengah merayakan sesuatu tapi entah apa itu.

"Bersulang untuk gugurnya salah satu musuh kita!" seru salah satu dari mereka.

Ting!

Suara gelas kaca yang saling beradu itu membuat lelaki ini tersenyum miring dan mengeluarkan sebuah benda dari sakunya. Ia membuka katup penutup dan setelah benda itu mengeluarkan sedikit asap, ia melemparnya pada sekumpulan orang-orang tersebut.

Bushh!

Benda itu meledak dan mengeluarkan asap yang berhasil membuat pandangan mereka kabur, asap yang tebal semakin membuat jarak pandang mereka terbatas. Karena mereka menghirup asap tersebut, akhirnya mereka tumbang tak sadarkan diri.

 Karena mereka menghirup asap tersebut, akhirnya mereka tumbang tak sadarkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang