Kin, Ael, dan Neo

58 34 130
                                    

⚠️Warning! Adegan kekerasan!⚠️
Mohon bijak dalam membaca, segala hal yang tertulis dalam cerita ini hanya fiktif belaka untuk hiburan semata.
Bukan untuk ditiru apalagi di coba!
16+
.
.
.
.
.
.
.
.

Kin menatap tajam Ael begitupun sebaliknya, mengapa Ael harus bergabung bersama PBD? Kisah mengenaskan yang menimpanya memang sangat tragis dan membuat semua orang pasti merasakan hal yang sama yaitu dendam.

Tapi kenapa harus Ael?

Ael punya Kin sebagai temannya dan sekaligus anggota PBD juga, Kin bisa menjaganya tanpa harus seperti ini. Kin sesekali menatap Neo di belakang Ael, lelaki itu hanya menggelengkan kepala saat ditatap.

"Kenapa kau bergabung?!" tanya Kin dengan suara yang menekan menandakan ia menahan amarahnya.

"Lalu, sejak kapan kau bergabung?" tanya Ael dengan ekspresi datarnya.

Kin mendorong pundak Ael, hal itu membuat Azgar dan Joy maju untuk menahan Kin supaya tidak mengeluarkan sisi gelapnya lagi. Sementara Neo menahan tubuh Ael dari belakang.

"Tenang, Kin! Ingat siapa dirimu, dan apa yang akan terjadi jika kau emosi!" Joy berusaha menenangkan Kin dengan sekuat tenaga.

"Hh ... Kin? Itu panggilanmu? Ternyata dugaanku benar, kau memang sudah bergabung disini cukup lama." Kin mengerutkan kening mendengar ucapan Ael.

"Kau tahu aku seorang pembunuh?"

"Tentu, bahkan Vani juga mengetahuinya. Itu sebabnya dia tidak pernah bercerita apapun padamu."

Semua terdiam, bagaimana bisa orang seperti Rafael mengetahui hal itu? Dan kenapa Kin tidak menyadari bahwa Ael tahu tentang dirinya?

"Kenapa kau tidak pernah mengajakku ke tempat ini, Kin? Padahal aku sangat ingin membunuh Novan dari lama."

Kin semakin dibuat bingung mendengar perkataan Ael, apa yang terjadi semunya semakin tidak masuk akal.

"Jika kau mengajakku untuk bergabung lebih cepat, mungkin keluarga Novan yang akan menderita. Dan semua milikku tidak akan hilang."

"Apa yang kau sembunyikan dariku Ael?!" Kin semakin naik darah karena tidak mengerti apa sebenarnya tujuan Rafael bergabung ini.

Ael kini menatap Neo, pemuda itu dibuat gugup. Ia melepaskan genggaman tangannya yang semula memegang lengan Ael. Neo berdiri sejajar dengan Ael dan mulai menatap Kin.

"Sebelum Vani meninggal, bawahan bos besar mendatangiku dan membawaku ke kamar Ael. Mereka memberitahu kami tentang PBD ini. Mereka memberikan senjata untuk kami simpan."

Persis, sama seperti saat Kin belum bergabung di PBD. Ia didatangi oleh Bos Besar dan mendapatkan senjata serta pakaian untuk membunuh target pertamanya.

"Ael menanyakan sesuatu tentang keanggotaanmu di PBD, dan mereka menjawab bahwa kita bertiga akan bertemu di markas."

Asher dan Gama menggaruk leher mereka yang tak gatal karena ikut kebingungan dengan kedua teman Kin ini. Sebenarnya ada apa dengan mereka?

KINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang