4

290 25 0
                                    

"Thanks.. kak Moona" Moona mengangguk dan menutup kaca mobilnya.

ia mencoba menjalankan mobilnya namun.. pandangannya teralihkan ke kartu platinum yang terletak di atas kotak tissue.

"kartu Mahen?"

Moona keluar mobil dan mengejar Mahen, Namun Mahen sudah masuk ke dalam rumahnya.

Moona mematikan mobilnya dan memencet bel rumahnya.

Ting tong...

Cklekk-

"Eh.. kamu siapa?" Ucap pria cantik yang membuka pintunya.

"aku.. aku mau balikin kartu punya Mahen... Ini kartunya" Moona memberikan kartu itu kepada pria yang di depannya itu.

"kok kartu Mahen bisa sama kamu sih? kamu pake pake kartu Mahen ya?"

Moona menggeleng cepat..

"engga kok, kartu Mahen ketinggalan di mobil aku kok..."

"bohong! Pasti kamu pake kartunya mahen kan-

"OLA!!"

Moona ikut tersentak saat mendengar bentakan dari Mahen, dan Mahen keluar dari rumahnya. Ia masih memakai celana SMA namun kaos nya sudah berganti.

Mahen menarik kartunya yang ada di tangan pria kecil itu.
"lu cuma benalu di keluarga gua ol, mending lu bawa emak bapak lu pulang. Gua ga nerima lu di keluarga gua anjing!!"

Bentaknya dan Moona menahan tangan Mahen agar emosi Mahen stabil.

"Kak Moona, kenapa balik lagi?"

"mahen.. Kartu kamu ketinggalan di mobil aku mahen, kamu narinya sembarangan ya..... Untung aku belum jalan. Jadi aku kembaliin ke kamu deh-

ocehannya berhenti saat manik matanya bertemu dengan Mahen yang tengah menatapnya.

"mata cantik lu.. jadi sembab, pasti karena gua ya? maaf ya. Ga seharusnya gua ngomong begitu.. gua yang sal-

"noo.. enggak Mahen, aku sedih aja.."

Mahen menangkup kedua pipi Moona dan menyisir rambut halus Moona dengan jarinya agar wajah cantik itu tidak tertutup rambut.

"Gua yang salah.. maafin gua...."

Mereka bertatapan..

"AH! MAAF"

Mahen melepaskan tangannya dari pipi Moona.

"Aku pulang dulu ya Mahen.. sampai jumpa nanti" Moona meninggalkan senyuman hangatnya dan Moona berjalan meninggalkan tempat taman yang indah itu.....

Mahen terduduk disana.

ia mengeluarkan bungkus rokok yang ia simpan di sakunya sebelum kesini tadi.

Mahen menyalakan rokoknya dan menghisap nya perlahan, menikmati pemandangan dingin angin malam ini..

"lucu banget lu hen... ngejar yang lebih dewasa ternyata lebih susah di banding ngejar yang ga perawan" ucapnya sambil tersenyum kecut.

Mahendra..

ia pernah bilang, jangan terlalu percaya dengan sikap baiknya.

itu semua hanya omong kosong saja.

Mahen tidak sebaik yang orang orang lihat, ia layak gangster pada umumnya.. yang membuat kerusuhan dan lain sebagainya.

Bahkan Mahen juga.. pernah have sex dengan perempuan, dan meninggalkannya begitu saja.

Mahen tidak pernah mencium perempuan manapun, ia hanya memakai tubuh perempuan itu dan meninggalkannya begitu saja.

Ia menyimpan bendera merah di tubuhnya.....































































Welcome... 🚩

MOONA TIME TO SHINE.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang