mahen terbangun, dan ada 3 telfon tidak terangkat dari orang tuanya.
"apa bu"
"MAHEN KATANYA KAMU MAU BAWA MOONA KESINI!?"
mahen mengecilkan volumenya.. Moona bisa bangun kalau Mahen telfonann dengan volume yang sekeras ini.
"mahen mau banget bawa Moona ke rumah bubu, cuma ada hama kan disana.."
"ih makannya bawa Moona kesini Mahen!"
"nanti lah, tunggu si hama pulang. Nanti dia ganggu Mahen mesra mesraan sama Moona lagi"
"dih? anak SMA tau tauan mesra begitu"
"tau lah.. bersyukur Mahen dapet yang cantik begini bu, bener bener ideal mantu bubu banget dehh"
"kata zaki dia lebih tua dari kamu?"
"iya lah, Mahen suka yang lebih tua dari Mahen"
"berapa umurnya?"
"26—
"APAA!? jadi- jadi kaya Daddy sama bubu dulu!?!?"
"iyalah, bubu sama daddy aja bisa nikah umurnya beda beberapa tahun. Masa Mahen ga bisa nikah sama kak Moona yang umurnya masih 26 sih" ucap Mahen dengan bangganya.
"iya juga sih, bubu lebih tua dari Daddy kamu beberapa tahun.. kamu yang bener ya sama Moona.... Bubu gamau dia sakit hati karena kenakalan kamu"
"siap bubu, aman itu mah.. Mahen selalu mencintai Kak Moona dengan sepenuh hati dan sepenuh jiwa Mahen! apa ya Bu.. Moona udah kayak cinta sejatinya Mahen hahaha"
"ilih gaya gayaan, udah bubu mau ngusir ni hama dulu deh.. Daddy kamu juga pusing ada hama disini dari pagi ampe malem gini."
"ya bu.. babay bubu, i love youu"
"Iya mahenn.. i love you too"
Tutt—
Mahen tidur lagi di sebelah Moona dan ia memainkan handphone nya di sana.
Mahen memesan makanan karena tidak mau menyusahkan Moona karena harus masak. Moona pun masih tertidur sekarang.
Mahen membayar makanan itu dan meletakkan makanan itu di meja. Mereka akan makan saat moona sudah bangun dari tidurnya.
Mahen menciumi setiap inci wajah Moona yang begitu cantik dan indah.. Moona begitu indah seperti bidadari.
Mahen pun tidak bisa melepaskan pandangannya dari wajah Moona.
Tidak hanya wajah, bahkan tubuhnya pun sangat bagus juga ramping. Mahen mengira bahwa Moona adalah orang yang di ciptakan untuk raja...
moona jika berdandan seperti perempuan sepertinya akan benar benar seperti perempuan pada umumnya, wajahnya benar benar mendukung...
bahkan perempuan pun bisa kalah cantik?
merasa terganggu dengan kecupan kecupan yang Mahen berikan, Moona bangun dari tidurnya dan ia memeluk Mahen.
Mahen bangun dan ia ada di atas Moona sekarang.. Mahen menindih tubuh Moona dan memeluk yang lebih kecil di bawah sana.
"kak moona laper?"
Moona mengangguk. "mahen udah pesen makanan tadi, tapi kak Moona masih tidur yaudah Mahen taro di dapur. Bentar ya Mahen ambilin... Kita makan berdua"
Moona lagi lagi mengangguk sebagai jawabannya.
Mahen tersenyum, ia mengecup bibir Moona dulu sebelum pergi meninggalkan yang lebih tua di sofa itu.
Mahen berlari dan mengambilkan peralatan makannya, mereka makan bersama di sofa.
"enak ga? Ini menu pilihan Mahen tau, kan biasanya kak Moona yang pilih" ucap Mahen.
"enak kok, Mahen pinter.." Moona mengelus surai Mahen.
"kak Moona sayang Mahen ga?"
BRUUSHHN!!
Mahen mengelap mulut Moona menggunakan tisu dan Moona menatap Mahen.
"Mahen cinta sama kak Moona... Mahen juga sayang, Mahen ga bisa ngelepas kak Moona sama cowo lain kak. Kak Moona.. kak Moona mau gak jadi pacar Mahen?"
Moona tersenyum malu...
"haha.. mau kok Mahen.."
KAMU SEDANG MEMBACA
MOONA TIME TO SHINE..
Teen Fiction[ONGOING] Fiksi 💯% (homophobic minggir sana) MARKHYUCK AREA Harsh word menceritakan seorang pria berandalan sekolah yang jatuh cinta dengan seseorang cantik dan manis hingga brandalan nakal itu tobat dan yang berhasil memikat hatinya hingga tidak...