2

359 27 1
                                    

Mahen membawa motor custom hitam kesayangannya itu ke depan kantor milik Moona dan.. yasshh!! Ada Moona di depan pintu lobby, aihh sepertinya menunggu Mahen.

cihuyy

Mahen memberhentikan motornya, dan Mahen melambaikan tangannya perlahan kearah Moona.

Gotcha!

Moona tersenyum dan ia melambai, Moona mematikan telp nya dan Moona berlari keluar kearah motor Mahen.

"hai kak- gila.. cantik banget cuy-

Gumamnya dan langsung tersadar..

"gapapa kan gua jemputnya pake motor?"

Moona menggeleng. "gapapa, lagipula aku pengen sekali-kali coba naik motor ini.. mahal ya henn?"

Mahen menggeleng juga. "enggak, nih helm lucu. Khusus buat orang paling cantik yang baru pertama kali dudukin jok motor Mahen!" Ucap Mahen dengan bangganya dan ia memakaikan helm itu di kepala Moona-

"weish.. Moona Moona...."

Moona menghela nafas dan ia lanjut meminta Mahen untuk memasangkan kaitan di helmnya.

"siapa?"

"shut.. udah diemin aja" bisik Moona.

"naik motor nih Moon? mending sama gua Moon, behh mobil ganteng lagi.. ini apaan nih? masih SMA gaya gayaan naik motor-

Pria itu menendang pelan ban motor Mahen.

Huhh..

Mahen melepas helm cakil kesayangannya itu dan memberikannya ke Moona.

"mahen- mahen jangan!" Ucap Moona sambil menahan lengan Mahen itu.

"kak.. diem."

Mahen melepas pelan tangan Moona.

"Lu siapa bang emangnya?" tanya Mahen.

Ia memang benar.

Mahen masih memakai baju SMA, dan.. ia baru balik dari tongkrongan nya di markas tadi.

berbeda dengan pria di depan yang angkuh dan terlihat berjas. Tapi dia culun hahaha..

"ckckck.. Moona Moona, masih mending sama gua Moon. Anak SMA kaya gini bisa apa-

BUGHH!!!

"Mahen!" Moona menahan tangan Mahen untuk mundur.

"bisa bikin gigi lu copot bang, omong gede.. kenalan tangan dulu sini" ucap Mahen.

"mahen please.. stop mahen.." Moona menarik tangan Mahen untuk naik ke motor dan meninggalkan pria tadi.

"muncul sekali lagi di hadapan gua, gua bikin lu pake gigi palsu!" Teriaknya sambil memakai helm itu.

Moona naik ke motornya dan berpegangan di baju seragam Mahen.

Cltk-

BRUM!

Mahen menjalankan motornya itu..

Dan

Mahen membawa Moona pergi ke suatu tempat makanan yang lumayan mewah, ini cafe dan Mahen memilih tempat terpisah sehingga percakapan mereka tidak bisa di dengar oleh siapapun.

Mahen meletakkan tasnya dan duduk di bangku itu. Begitu juga dengan Moona.

"Sorry.."

"eh.. gapapa Mahen... Makasih ya udah- nolongin aku......" Ucap Moona sambil menunduk. Ia mengeluarkan pembalut luka ringan dan memakaikannya di kepalan tangan Mahen.

MOONA TIME TO SHINE.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang