[01]

7.5K 565 19
                                    

[Penulis meminta pengertiannya, jika penjelasan atau ada beberapa ilmu di cerita ini belum lengkap, atau sebagian ada yang salah, mohon untuk perbaikan atau saran, karena kita sama-sama manusia yang mencoba semaksimal mungkin untuk menyempurnakan dirinya. Dan disini penulis sudah semaksimal mungkin untuk mencoba memberikan karya terbaiknya, terimakasih]

_
_
_

"Mending saya ga punya anak kaya kamu, udah ga berguna, nyusahin, bikin malu, kelakuan jelek, masa depan suram. Semua keburukan di empat sama anak kayak kamu"

Bayangan demi bayangan teriakan seseorang memenuhi otak pemuda yang tubuhnya terbaring terlentang, ia memiliki kondisi mengenaskan didepan sebuah gedung yang terlihat tak terpakai, terlihat diantara rambutnya yang memanjang mengalir dengan cukup cepat aliran darah yang terlihat kental

"Dasar anak haram"

"Kelakuan kamu itu macam gigolo, kenapa ga sekalian ngelebarin paha orang buat dapetin uang, biar jadi gigolo beneran"

"Punya anak bikin maluu mulu"

"Kenapa si kamu lahir cuma bikin malu, mati aja sana nyusahin hidup orang mulu"

"Mending saya ga pernah lahirin anak, mending ga punya anak, kenapa si punya anak kayak kamu itu, kelakuannya bikin jijik"

"Mati aja sana kamu, bunuh diri deh biar cepet"

Sekali lagi lintasan ingatan itu kembali memenuhi otak pemuda itu dengan derasnya. Dimalam yang gelap gulita, dengan remang-remang cahaya lampu tanpa satu orang pun tau pemuda itu terbaring lemah disana

inilah pilihannya...

'Memenuhi permintaan sang bunda'

_

"haaah" Tarikan nafas dengan sekali hentakan bersamaan dengan tubuhnya yang awalnya terbaring langsung menggerakkannya untuk duduk

Terlihat langit diluar cukup gelap dengan remang-remang terdengar suara gerimis air hujan dari luar

Untuk beberapa waktu lamanya suasana itu hanya diisi keheningan, pemuda yang duduk diatas sebuah bangsal itu hanya menatap ke arah depan dengan tatapan yang amat kosong

"Apakah sudah berakhir" Lirih pemuda itu berkata, ia menatap sekelilingnya dengan tatapan yang sama, tapi tak lama terlihat diantara kedua alisnya kerutan-kerutan halus yang mulai terbentuk

"Apakan ini surga" Gumamnya sedikit heran

Menatap sekali lagi ruangan yang terlihat seperti ruang inap rumah sakit, ruangan itu terlihat cukup luas dengan tv besar didepan bangsalnya

"Tidak mungkin kan surga juga memiliki tempat seperti ini" Ujarnya penuh dengan kebingungan

Bagaimana tidak bingung, pikir pemuda itu, jika ia tidak sengaja ditemukan paska bunuh dirinya, kemungkinan hanya 1% keberhasilan ia hidup, ia sangat yakin jika ia akan mati sepenuhnya. Karena benturan yang terjadi antara tubuhnya dengan tanah sangat keras, apalagi ia melompat dari lantai sebelas

Tunggu...

Setelah memikirkannya dengan teliti pemuda itu tiba-tiba menyentuh kepalanya yang terdapat perban disana "Bagaimana..."

Pemuda itu terlihat termenung, tapi tak lama matanya terpejam dengan rasa sakit yang tiba-tiba terasa

"Oh shit" Maki pemuda itu, ia semakin menyentuh kepalanya erat, bahkan ia hampir meringkuk karena kesakitan

Demi apapun rasanya sangat sakit, rasanya seperti jarum kecil yang begitu banyak menusuk-nusuk didalam kepalanya

Sekitar 3 menit rasa sakit itu mulai mereda, nafas pemuda itu terdengar begitu cepat, bahkan tubuhnya terasa panas terbukti dengan bulir-bulir keringat yang terlihat dipelipisnya

Wajah pemuda itu sedikit merenggut "Apakah ini nyata?" Ujar pemuda itu seperti pertanyaan yang entah ditunjukkan untuk siapa

Dikepalanya penuh dengan ingatan-ingatan yang sangat asing, dan entah bagaimana bisa ada didalam ingatannya sendiri, tapi jika disimpulkan dengan pikirannya dipastikan jika sekarang...

'jiwanya sedang berpindah pada tubuh orang lain'

Cklek

Suara pintu terbuka dengan cukup keras membuyarkan lamunan pemuda di bangsal itu, terlihat seorang pemuda memasuki ruang inap dengan tak santai, lalu tak lama diikuti satu orang lainnya yang memiliki ekspresi wajah yang amat datar

Terlihat pemuda pertama itu mengambil langkah cepat ke arah bangsal, lalu dengan kasar menarik baju pasien yang digunakan oleh pemuda yang terduduk di bangsal

"Lu kan yang fitnah Kinan" Ujar pemuda itu dengan suara amat keras

Sedangkan pemuda yang saat ini terduduk di bangsal rumah sakit itu hanya terdiam. Terdiam dengan menatap kearah dua orang itu dengan tatapan yang amat terkejut

'Uncertain love'

Sebuah novel bergenre BL atau yang lebih jelasnya sebuah novel romantis antara pasangan yang memiliki jenis kelamin yang sama, dan ini dikhususkan pada pemeran utama pria

Kisah novel ini tidak terlalu menarik, hanya saja bagi para penggemar genre ini, novel uncertain love adalah novel rekomendasi yang diharuskan untuk dibaca. Kenapa? Karena alur novel ini tidak terlalu membosankan, apalagi kisahnya masih dihubungkan dengan dunia nyata yaitu mengikuti norma dunia, tapi mines nya novel ini memiliki akhir cerita yang menyedihkan

Gerald Abraham dan Theodore Arkana Leonardo. Kedua orang ini adalah tokoh karakter dalam novel ini, lebih tepatnya mereka adalah sahabat paling dekat dengan sang pemeran utama dari pihak bawah yaitu 'Kinan Aldiano Juantara'

Tapi yang lebih mengejutkan dari semua itu adalah peran yang dimiliki pemilik tubuh

Alexis Louis Henderson. Antagonis yang paling mencolok dalam novel, dijelaskan jika Alex adalah pemuda yang amat sangat anti dalam hubungan sesama jenis atau yang sering disebut homophobia

Dalam novel, kejahatan yang dilakukan Alex adalah membuat hubungan antara dua karakter utama retak atau hancur. Apa alasannya? Yaitu karena pemeran utama di pihak atas yang bernama 'Justin Axelio Dirgantara ' adalah teman yang paling Alex kagumi, ia sangat tidak rela jika Justin yang terlihat amat sempurna memiliki penyimpangan seksual, apalagi penyebab terjadinya semua itu adalah orang yang paling dibenci Alex

Terdengar decakan dari Gerald, pemuda itu terlihat kesal karena tidak mendapati sedikitpun tanggapan kecuali tatapan terkejut dari Alex

"Lu budek ye, ga denger, apa emang sengaja ga mau tanggepin omongan gue" Teriaknya menyadarkan pikiran Alex yang mengelana

"Malah makin diem, gue nanya, jawab. Lu kan yang fitnah Kinan. Kurang cukup ya lu buat Kinan dibully disekolah, kurang puas lu buat mental Kinan hancur" Teriaknya lagi karena masih tak menerima tanggapan apapun dari Alex, Membuatnya mau tak mau mengangkat tangannya bersiap memukul Alex

"Udah Ge, liat kondisi Alex, gausah pake kekerasan dulu" Ujar Theo angkat bicara, pemuda itu dengan santai menahan tangan temannya agar tak melanjutkan untuk memukul Alex

Terlihat Gerald menatap Theo dengan tatapan maut, tapi tak urung pemuda itu menurunkan tangannya. Gerald cukup mengerti kondisi, apalagi setelah melihat wajah Alex yang semakin memucat, lalu setelahnya Gerald dengan tak santai melepas baju pasien Alex dari genggamannya dan dengan tak santai pula berbalik, lalu memilih melangkah menjauh dari bangsal tempat tidur Alex

"Lex gue gamau buat ribut untuk sekarang, jadi lu jawab jujur aja, lu kan yang buat fitnah itu" Pernyataan itu berasal dari Theo setelah keheningan yang cukup lama, ia menatap Alex dengan wajah yang tak memiliki ekspresi

Alex hanya terdiam, bukan tak mau menjawab tetapi pemuda itu masih asik dengan dunianya sendiri

"Kalian siapa?" Pertanyaan itu yang pertama kali didengar oleh telinga Theo maupun Gerald yang sudah duduk di sofa dalam ruang inap

Terkejut? Jangan dipertanyakan lagi, Theo yang biasanya tidak memiliki ekspresi tak mampu untuk menyembunyikan rasa terkejutnya, bahkan Gerald sudah berdiri saking terkejutnya

Sedangkan Alex, pemuda yang memberi pertanyaan itu menatap Theo dengan tatapan penuh penasaran

Apa yang ada dipikiran Alex? Hanya pertanyaan apakah benar ia masuk ke dalam novel, atau hanya berpindah tubuh pada manusia random didunianya

_

Follow me sengku

red thread ties [BL Transmigrasi] ongoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang