[02]

4.9K 501 23
                                    


_

"Concussion atau guncangan otak atau lebih sering disebut gegar otak, cedera ini terjadi karena benturan keras pada kepala, di mana otak bergerak secara tiba-tiba di dalam tengkorak. Hal ini dapat merusak jaringan otak dan mengganggu fungsi normalnya, termasuk proses pembentukan dan penyimpanan ingatan" Jelas dokter Zizan dengan lugas

"Secara singkatnya tuan Alexis mengalami salah satu gejalanya yaitu hilang ingatan sementara, atau amnesia. Amnesia ini biasanya terbatas pada periode sekitar waktu terjadinya cedera dan mungkin melibatkan kehilangan ingatan akan peristiwa yang terjadi sebelum (amnesia retrograd) atau sesudah (amnesia anterograd) cedera"

"Lalu jika seorang yang mengalami cedera ini memaksa untuk mengingat sesuatu, hal ini bisa menjadi kontraproduktif dan berpotensi memperburuk gejalanya. Jadi saya ingatkan untuk pasien jangan mengingat sesuatu secara paksa selama pemulihan" Jelas dokter Zizan lagi, ia menatap ke arah Alex dengan senyum hangat

"Tuan Alex mendengar apa yang saya katakan bukan, jadi setelah ini saya akan meresepkan obat lebih banyak sesuai dengan pemulihan tuan" Ujarnya lagi, lalu menoleh menatap suster yang sedari tadi berdiri di belakangnya

Alex yang memang sedari tadi mendengarnya hanya mengangguk. Jujur penjelasan sang dokter sebenarnya memang benar adanya, tetapi entah mengapa semua ingatan pemilik tubuh sangat jelas di otaknya

"Jadi dok, kalo Alex maksa inget sesuatu otaknya makin miring dong" Celetuk Gerald, pemuda itu menatap penasaran pada sang dokter

Dokter Zizan tak langsung menjawab, ia menatap Gerald dengan bibir berkedut "Ekhem maksud kamu mungkin jika tuan Alexis memaksa mengingat sesuatu akibatnya akan memengaruhi perkembangan kesehatan otaknya"

Gerald cemberut karena penjelasan dokter Zizan, padahal maunya penjelasan tentang otak Alex makin miring atau jelasnya gila deh, laknat emang

"Tapi tadi Alex kenapa mimisan dok?" Tanya Theo dengan nada datar

"itu mungkin merupakan tanda adanya masalah yang lebih serius terkait gegar otak atau cedera otak lainnya setelah memaksa mengingat sesuatu, jadi saran saya kalian jangan menimbulkan gejala yang membuat tuan Alexis memaksa mengingat kenangannya, karena itu akan berakibat pada kesehatannya" Terang dokter Zizan

Theo yang mengangguk mengerti sebagai jawaban, lalu ia menatap Alex yang juga menatapnya

"Ada yang ingin tuan Alexis tanyakan?" Pertanyaan itu berasal dari dokter Zizan, ia tersenyum hangat dengan menatap Alex pengertian

Alex menggeleng, walaupun hatinya penuh dengan pertanyaan. Bagaimana bisa ingatan pemilik tubuh lengkap gitu, padahal kata dokter ia mengalami hilang ingatan, tapi ga perlu deh kan mungkin karena jiwanya masuk ke tubuh ini

"Baiklah, jika sudah mengerti penjelasan saya, lebih baik tuan Alexis segera istirahat, lebih banyak istirahat akan mempercepat pemulihan pasien"

"Dan untuk kalian berdua, sekali lagi saya peringatkan jangan menimbulkan gejala yang menimbulkan penurunan kesehatan pasien" Ujar dokter Zizan penuh peringatan yang dibalas anggukan semua orang disana termasuk Gerald yang mengangguk dengan ogah-ogahan

Sebelumnya memang benar Alex mimisan, entah itu penyebabnya apa, tapi yang jelas itu berhasil membuat Theo dan Gerald panik bukan main

Setelah dokter Zizan dan susternya pergi Gerald langsung saja menarik baju pasien Alex bagian depan lalu berkata dengan amat kesal "Kalo bukan karena lu disini sekarang, udah gue buat makin parah lu" Ujarnya yang berhasil membuat helaan nafas lelah Theo

"ingat Ger kata dokter" Peringatannya, lalu tanpa kata lagi mulai melangkah menuju sofa

Terdengar decakan dari Gerald, pemuda itu dengan amat tak santai melepas genggamannya hingga membuat tubuh terduduk Alex sedikit bergerak mundur karenanya "ck nyebelin bat" Gumamnya lalu ikut menyusul temannya yang sudah duduk santai disofa

Lalu setelahnya suasana ruangan itu hening dengan Alex yang mulai membaringkan tubuhnya yang entah terasa amat lelah

"eh tapi ngapain juga gue disini?" Pertanyaan itu berhasil menghilangkan keheningan itu, Gerald yang memang mengasyikkan dirinya pada ponselnya langsung berdiri dengan wajah menunjukkan raut tak terima

Theo juga berdiri, terdengar kekehan kecil dari pemuda itu, lalu tanpa kata melangkah ke arah pintu, tapi sebelum itu ia menoleh menatap Alex yang juga menatapnya "Gue pulang Lex, sorry banget ganggu istirahat lu" Ujarnya dengan kekehan yang masih terdengar

Bukan apa, tapi konyol sekali, Alex itu bukan tanggung jawab mereka, tapi dengan bodohnya Gerald dan Theo mau-mau saja mendengar penjelasan dokter bahkan menyetujui sarannya, padahal dengan jelas Alex itu musuh mereka, ngapain juga tiba-tiba jadi wali dia

Setelah berkata itu Theo melangkah pergi yang diikuti Gerald, meninggalkan Alex yang hanya menatap punggung kedua pemuda itu dengan kosong

Sejelasnya Alex masih dipenuhi banyak pertanyaan, wajahnya memang terlihat amat tenang tetapi hatinya serta otaknya tak setenang itu

Alexis Louis Henderson, dalam novel dijelaskan jika Alex adalah antagonis yang paling jahat, penjahat yang amat dibenci oleh para pembacanya, sang penghancur cinta antara dua pemeran utama

Tapi dibalik itu semua, dalam ingatan pemilik tubuh, Alex hanya remaja biasa, remaja yang kehilangan peran orang tuanya, remaja yang haus akan kasih sayang, remaja yang pemikirannya jauh dari kata dewasa

Sejak kecil Alex sudah dipisahkan oleh kasih sayang orang tua, kedua orang tuanya yang memang sama-sama pebisnis terkenal membuat mereka sibuk tanpa ada waktu untuk anak semata wayangnya

Alex kecil hanya anak yang dididik untuk menjadi ahli waris, dituntut menjadi orang sempurna di keluarga, membuatnya merasa tertekan. Tapi setelah umurnya menginjak usia 13 tahun, saat ia masuk ke jenjang sekolah menengah pertamanya ia bertemu dengan Justin

Justin adalah pemuda paling hangat yang pernah ia temui, hidupnya yang sama persis membuat Alex tak merasa sendiri. Kehidupan yang dijalani Justin sangat berbeda jauh dengan cara Alex, jadi dengan begitu Justin menjadi pedoman untuk Alex

Tapi setelah naik kelas 11 tiba-tiba ada seorang pemuda yang menjadikan fokus Justin padanya berpindah, namanya Kinan, anak bungsu keluarga Juantara yang kabarnya diasingkan

Bahkan kabarnya ia masuk ke sekolah elit yang ditempati Alex itu karena kepintarannya dan bisa mendapatkan beasiswa. Hingga puncaknya sampai ujian tengah semester, biasanya yang mendapat juara umum kedua adalah milik Alex tapi dengan kedatangan Kinan urutan itu berubah, Alex menjadi no tiga, membuat kedua orang tuanya marah besar karena penurunannya

Kejadian itu berlarut sampai ujian semester akhir, bahkan jika Alex semaksimal mungkin untuk mencapai urutannya seperti semula, itu tetap tak berhasil

Tapi itu tidak masalah, yang menjadi masalah adalah Justin yang mulai mencampakkannya dan lebih memilih berteman dengan Kinan, dan dihari itu untuk pertama kalinya seorang Alex membenci seseorang

Kebencian itu tidak main-main, setelah kenaikan kelas ia dengan rasa benci menjadikan Kinan kambing hitam disekolah, membuat beberapa orang yang menjadi mangsanya membully Kinan dengan parah

Menyuruh orang untuk melecehkan Kinan, membuat Kinan dikeluarkan dari pekerjaannya paruh waktunya, bahkan yang lebih parah memfitnah pemuda itu

Tapi itu semua tidak berhasil, karena dengan sosok Justin yang menjadi pahlawan bagi Kinan, menjadikan Kinan berhasil lolos dari semua kelakuan jahat Alex

Lalu apa yang terjadi pada Alex sekarang? Mengapa ia masuk rumah sakit?

Kejadian itu sama persis dengan penjelasan didalam novel, saat itu Alex cukup kesal karena tau jika Justin yang membantu Kinan, jadi dengan ugal-ugalan ia mengendarai mobilnya dijalan raya, dan benar Alex berakhir kecelakaan karena ulahnya sendiri

_

red thread ties [BL Transmigrasi] ongoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang