PAPANYA PAWAT (MEWGULF)~END

12

Mew membuka paginya dengan senyum lebar di bibir, teringat pada kejadian terakhir. Dirinya berkunjung ke rumah gulf dan mengetahui fakta bahwa pujaannya ternyata sudah bercerai dengan suaminya.

Boleh tidak mew bahagia atas fakta itu? Apakah dirinya akan dianggap jahat karena bahagia di atas penderitaan orang lain?

“Eh tapi menurut gue sih ya kana bahagia sih habis cerai sama suaminya. Secara, siapa yang mau bertahan sama suami bajingan kek gitu. Mending punya suami tuh yang cakep, pinter, banyak duit kaya gue ini” Alis dinaik turunkan dengan senyum miring di bibir, rambut yang sudah dipoles minyak disisir rapi.

“Nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan wahai Tharan. Punya muka cakep, duit banyak harus bawa manfaat. Hati Mas kanamu harus terjerat dengan modal itu” mew tepuk-tepuk rambutnya, matanya menyorot pada pantulan dirinya di cermin.

“Terimakasih Bapak jamal dan Ibu jeni yang sudah mewariskan wajah menawan ini”

Memang tidak ada yang bisa menandingi kenarsisan guru Matematika satu ini. Di depan banyak orang dia memang terlihat sangat berwibawa dan tegas, tapi siapa yang tahu kalau sebenarnya mew tharan sama halnya manusia pada umumnya, bisa narsis, lebay, dan mengumpat.

Dia mengambil hp yang ada di meja nakas kemudian memutar satu lagu korea yang selalu menjadi favoritnya. Untuk saat ini, lagu itu benar-benar tengah menggambarkan bagaimana perasaannya.

Sambil mendengar melodi indah, dia memakai celana dan kemeja mengajarnya.

Benar sekali, Bapak tharan sedari tadi hanya menggunakan kaos singlet serta celana boxer bergambar doraemon.