2

730 84 5
                                    

Ruang kelas langsung senyap saat mew datang dengan aura yang kurang mengenakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang kelas langsung senyap saat mew datang dengan aura yang kurang mengenakan. Mereka paham mengapa aura wali kelas mereka demikian.

“Assalamualaikum, selamat pagi anak-anak” Ujar mew ketika sampai di bangku guru.

Seluruh siswa dalam kelas menjawab serentak. Mew membuang nafas pelan kemudian menebar senyumnya yang menawan.

“Tumbenan pada diem, biasanya saya masuk masih rame aja kek pasar” Katanya.

Anggota kelas saling lirik, kemudian salah satu anak perempuan dari bangku depan memberi jawaban.

“Bapak dateng auranya mendadak gelap sih, jadi kita diem, kayanya Pak mew suasana hatinya lagi kurang baik nih”

Mew membolakan matanya sejenak kemudian tertawa pelan “Hahaha maafkan saya. Ada sedikit masalah di depan tadi, jadi mungkin terbawa sampai sini. Tapi tenang, saya gak marah sama kalian kok”

Helaan nafas lega terdengar dari para siswa, suasana kelas yang semula tegang kembali mencair.

“Oh iya, ada yang bisa bantu saya ambil buku kalian di kantor? Saya lupa tadi gak dibawa sekalian”

“SAYA, PAK”

Tangan-tangan dari siswi terangkat, mengajukan diri untuk membantu si guru tampan mengambil buku. Beberapa siswa tertawa, tak habis pikir dengan teman perempuan mereka yang dengan terang-terangan menampakkan betapa mereka terpesona kepada sang wali kelas.

“Para betina pada ngacung semua hahaha” Ucap joss di tengah aksi tawanya.

Mew terkekeh “Wah banyak juga ternyata. Ya sudah, gala saja yang ambil kalau begitu”

“Ih bapak ini gimana sih, tadi nawarin sekarang nunjuk sendiri” Gadis cantik dengan rambut tergerai itu cemberut.

“Kalian mainnya keroyokan, davi, jadi saya pilih saja” Balas mew.

“Yaaah kasian tertolak semua” Seru win dengan wajah menjengkelkan dan segera mendapat ejekan dari bright.

“Ayo, gala”

“Baik Pak”

Pawat bangkit dari bangkunya kemudian berjalan mengikuti wali kelasnya menuju kantor guru yang ada di lantai dua. Suasana di luar sudah legang karena seluruh siswa telah masuk ke kelas masing-masing. Mew sampai di kantor lebih dulu. Kepala pawat menoleh ke kiri ketika mendengar namanya dipanggil.

“Sini, gala”

pawat mengangguk dan mempercepat langkahnya menuju wali kelas yang telah menunggu di depan pintu ruang guru.

“Bukunya di dalem, gala, di meja saya” Kata mew.

Sekali lagi pawat mengangguk. Dia melepas sepatunya dan memasuki ruang guru. Sesekali dia membalas senyuman dan sapaan dari guru yang dia lewati.

PAPANYA PAWAT (MEWGULF)~ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang