17

582 97 11
                                    

Mew merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur setelah menyelesaikan tugas-tugas yang dia miliki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mew merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur setelah menyelesaikan tugas-tugas yang dia miliki. Matanya menatap ke arah langit-langit kamar, mengingat apa yang terjadi padanya serta Gulf tadi saat memanen cabai. Pria manis itu benar-benar menganggapnya bercanda?

Galau? Pastinya. Sedari dia pulang dari ladang pikirannya penuh oleh gulf, apa yang harus dia lakukan agar gulf percaya bahwa dirinya serius? Bukan bercanda apalagi sampai mempermainkan.

Matanya sudah hendak terpejam, namun deringan dari ponsel mengurungkan pejaman matanya. Dia raih ponsel yang ada di atas nakas dan melihat siapa gerangan orang yang menelfon.

“Ibuk” bisiknya kemudian menggeser icon hijau pada layar ponselnya.

“tharn” kata suara lembut di seberang sana.

“iya, Buk?” balas mew, tak ayal suara ibunya yang lembut itu membuat kecamuk di hatinya sedikit menenang.

“Ndak mau pulang, Nak? Bapakmu nanyain terus nih”

“Besok Insyaallah, Buk”

“Ya sudah, nanti ibuk bilang ke bapakmu yah”

“Iya, Buk”

“Oh iya, tharn. Kemaren mantan pacarmu datang ke rumah loh”

Kening mew mengerut, dia bangkit dari posisi berbaringnya dan mengganti posisi ponselnya menjadi di telinga kiri. “Si namtan maksudnya, Buk?” tanya dia.

“Iya, tharn”

Kerutan di dahi mew semakin dalam, “Ngapain dia, Buk?”

“Nyariin kamu, katanya mau ngajak ngobrol gitu”

“Dih ogah ah”

Sang ibu tertawa ringan di seberang sana, “Kamu gak mau balikan sama dia gitu, tharn?”

Tanpa pikir dua kali mew langsung menjawab, “Gak mau, Buk”

“Kenapa? Dia udah gak sama siapa-siapa loh sekarang. Lagian umurmu udah cukup loh buat nikah. Lebih malahan”

Bibir mew cemberut tanpa sadar, kembali dia rebahkan tubuhnya pada ranjang empuk yang dia punya.

“tharn gak suka, Buk. Dia tukang selingkuh. Tharn mutusin dia dulu juga karna dia selingkuh” Jelasnya, tak mau menyembunyikan apapun tentang kebusukan mantan kekasihnya kepada ibunya.

“Owalah... yasudah deh jangan mau diajak balikan kalo gitu. Kasihan anak ibuk dipermainkan”

Mew tertawa, bisa dia bayangkan wajah muram ibunya karena mengetahui anaknya dicurangi.

“Kamu lagi dekat sama siapa sekarang, tharn? Ibuk sama bapak udah pengen lihat anak ibuk nikah”

Tawa si pria tinggi segera hilang dan ingatannya kembali teralih pada gulf.

PAPANYA PAWAT (MEWGULF)~ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang