riding a bicycle

1.2K 117 1
                                        

Di hari minggu yang cerah, kedua pasangan ini memutuskan untuk berjalan-jalan keluar untuk mencari udara segar. Sudah jadi rutinitas mereka untuk jalan-jalan keluar setiap weekend buat refreshing.

Rute jalan-jalan mereka juga tidak terlalu jauh kok. Hanya sekitaran komplek apartemen atau keliling kota bersama motor sambil mencari-cari tempat makan baru yang belum pernah mereka kunjungi.

Hari ini mereka berjalan-jalan ke taman kota saja karena sudah bingung mau kemana. Sunghoon baru saja menyewa sepeda untuk mereka berkeliling nanyi. Keliling sambil jalan kaki capek juga soalnya.

Dan satu fakta yang harus kalian tau, Sunoo itu tidak bisa naik sepeda.

"Ayo kayuh terus!"

Dan sekarang Sunghoon lagi ngajarin istrinya naik sepeda.

"Susaahh!!" Rengek Sunoo. Kedua kakinya sudah napak di tanah, kesal karena menyeimbangkan sepeda ternyata sangat susah.

"Gak papa kayuh aja terus, aku pegangin."

Akhirnya Sunoo mencoba mengayuh lagi dan masih dibantu dipegangin sama Sunghoon. Saat merasa kalau Sunoo sudah mulai seimbang, Sunghoon coba buat lepasin pegangannya.

"Eh, eh, eh—"

Dia pikir kayuhan Sunoo bakal terus seimbang, tapi nyatanya malah oleng. Untung aja Sunghoon dengan cepat menahan sepedanya sebelum tumbang.

"Ihh! Katanya mau dipegangin!" Sungut Sunoo.

Sunghoon malah tertawa melihat muka bete Sunoo. "Maaf, maaf, aku pikir kamu bakal lancar abis dilepas."

"Mana ada!"

"Iya, iya, maaf ya."

Sunghoon mengusap kepala Sunoo sayang. Muka Sunoo sekarang sudah terlihat sangat kesal. Kesal karena tidak kunjung lancar mengayuh sepeda dan kesal karena Sunghoon melepaskan pegangannya.

"Cemberut mulu, diliatin tuh sama dia." Tunjuk Sunghoon pada anak kecil yang sejak tadi memperhatikan mereka.

Sunoo memutar bola matanya malas. "Bodo amat."

"Sini aku bonceng."

Sunghoon pun beralih duduk di kursi depan sementara Sunoo duduk di kursi penumpang. Tepat setelah Sunghoon duduk, Sunoo langsung meluk perut pria itu erat.

Padahal bibirnya masih cemberut gitu.

"Apaan nih peluk-peluk?" Sindir Sunghoon.

Sunoo berdecak. "Berisik! Kayuh aja sepedanya!"

Sunghoon tertawa sambil mengayuh sepedanya, membelah jalanan, mengelilingi taman kota ini. Sesekali dia tersenyum memberi salam pada orang-orang yang sekiranya dia kenal karena banyak diantaranya adalah tetangga mereka.

Senyumannya semakin lebar saat menyadari bahwa Sunoo menyandarkan kepala di punggungnya dan pelukan di perutnya mengerat.

"Kalo masih ngambek gak boleh peluk-peluk." Kata Sunghoon jahil.

"Berisih ah. Kayuh aja terus." Ketus Sunoo.

Sunoo memejamkan matanya, semakin menyandarkan kepalnya di punggung lebar suaminya. Semilir angin menyapu wajahnya, dan membuat rambutnya bergerak pelan.

Sunoo tersenyum kecil. Dia tidak peduli dengan pandangan orang saat ini, yang penting dia bisa peluk Sunghoon.

 Dia tidak peduli dengan pandangan orang saat ini, yang penting dia bisa peluk Sunghoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
love is...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang