on a video call

255 34 4
                                    

Sunghoon sedang dinas ke luar kota selama lima hari. Awalnya bukan dia yang kepilih buat ikut bosnya keluar kota, tapi karena orang yang kepilih itu sakit jadilah Sunghoon yang gantiin.

Kegiatan Sunoo sehari-hari yaa kayak biasanya aja. Pagi bersih-bersih terus lanjut kelas memasak dan menjahit, siang sampe sore duduk depan laptop ngedit naskah, malem nyantai.

Bedanya kali ini kegiatan bersantainya diisi dengan video call berasama Sunghoon.

Sunghoon gak pernah absen buat video call Sunoo. Pagi, siang, malem tuh udah jadi jadwal wajib dia menghubungi istrinya. Udah kayak minum obat 3x sehari.

"Halooo," Sapa Sunoo setelah tersambung.

Sunghoon ngangguk-ngangguk lesu dan bikin Sunoo tertawa pelan. Terlihat Sunghoon lagi benerin posisi hapenya biar bisa berdiri tegak.

"Gimana hari ini?"

"Baik..." Balas Sunghoon lesu.

Tadinya Sunoo mikir mungkin Sunghoon capek banget makanya lesu begini. Kan biasanya tiap balik kerja dia pasti ndusel dulu ke Sunoo, sekarang lagi gak bisa

"Kok lesu banget? Ada apa tadi?" Tanya Sunoo lembut.

Sunghoon gak jawab, dia cuma diem natap kamera. Sekarang posisi hapenya deket banget sama muka dia sampe cuma keliatan matanya doang.

"Hoon,"

Sunghoon masih diem.

"Kak, dijawab dong akunya."

Sunghoon naruh lagi hapenya ke atas meja dan disenderin ke sesuatu sampe bisa tegak lagi. Sunghoon masih diem, dia natap Sunoo beberapa saat sebelum akhirnya buka suara.

"Sayang,"

"Hmmm?"

"....kangen."

Sunghoon ngomongnya kecil banget dan malah kedengeran kayak orang mau nangis. Mendengar itu, Sunoo lantas tersenyum. Mau ketawa sebenernya dia.

"Sabar ya, lusa udah pulang kok." Ujarnya menenangkan.

"Aku gak suka disini, gak ada kamu."

"Ini kan udah video call biar kangennya ilang."

Sunghoon cemberut. "Gak bisa ilang. Pengen pulang."

Selama nikah emang baru kali ini mereka berjauhan. Sunghoon ngerasa gak semangat kerja soalnya biasanya pagi-pagi dicium pipi & bibir dulu sama istrinya buat penyemangat.

"Sabaaaarr." Kata Sunoo lagi. "Kamu fokus kerja ada dulu biar gak kerasa waktu udah berlalu. Nanti pas udah pulang aku kasih hadiah."

"Hadiah apa?"

"Resep masakan baru hehe."

Sunghoon mengerang. "Aduhh, jadi kangen nyicipin masakan kamu."

"Sabar ya, ganteng. Kamu daritadi ngeluh mulu, gak malu apa sama temen sekamar kamu?"

"Siapa? Jay?" Lalu Sunghoon berdecak kesal. "Asal kamu tau, dia yang jual nama aku biar aku ikut dinas ini. Tadinya kan mau Geonu yang berangkat, tapi dia lagi di opname."

"Woi! Gue denger ya!" Itu seruan Jay.

"Bacot."

"Heh malah berantem." Lerai Sunoo. "Udah malem, yuk bobo. Aku temenin video call sampe kamu tidur."

"Bener ya?"

"Iya, sayang."

Sunghoon pun merebahkan dirinya ke atas kasur dengan posisi menyamping. Di depannya ada hapenya yang disenderin ke guling dan masih nyambung video call sama Sunoo.

Melihat itu, Jay mendadak merindukan istrinya juga di rumah yang lagi ngambek sama dia. Nasib nasib.

 Nasib nasib

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
love is...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang