13. PLACATE

3 0 0
                                    


Brianca berlari kencang berbalik ke arah luar sekolah. Lalu dengan langkah yang cepat, Brianca menghentikan bus yang sedang melaju pelan dan menaikinya.

Saat Brianca membuka halaman web sekolah di Hp-nya, ia terkejut saat mendapati vidio pengakuan Rara kemarin bahwa dia adalah tunangannya James sudah tersebar meluas dengan cepat.

Dan bisa dilihat dari komenan para siswa, komentar buruk tentangnya terus menerus menghujam kearah dirinya.

Brianca menangis dalam diam, ia berusaha menyembunyikan agar tidak menganggu penumpang lain karena tangisannya.

Brianca takut, bagaimana ia akan menghadapi kehidupan sekolahnya selanjutnya. Sedangkan untuk masuk sekolah saja Brianca sudah malu dengan dirinya. Ia merasa sangat hina karena dipandang rendah oleh orang lain.

                                🍁🍁🍁

James memarkirkan motornya di area parkir  seperti biasanya. kali ini James tidak menjemput Brianca karena permintaannya sendiri kemarin yang ingin berangkat pergi ke sekolah sendirian.

Saat berjalan sambil bersiul melewati koridor sekolah, James melihat Agra dan Ariel dengan langkah yang tergesa-gesa berlari menuju ke arahnya.

"James, ini gawat parah." tukas Agra dengan mimik wajah seriusnya.

"Parah apaa? Ni ada apa si? kok pada lusuh gitu komuk kalian."

"Lo udah nonton vidio yang diunggah di laman sekolah?"

"Vidio apaan dah, gue kagak ngerti."

"Lo liat aja nih vidio sama komenannya." timpal Ariel pada James.

James mengambil hp milik Ariel lalu memutarkan vidio yang dia maksud tadi.

"Si*lan!" umpat James marah.

James mengepalkan tangannya, lalu ia pergi  berlari dengan cepat menuju ke arah kelasnya Brianca.

"Brianca mana?" tanya James tiba-tiba.

Semua menoleh kompak, namun tidak ada yang menjawab. James kesal, lalu ia menggebrak pintu masuk kelas dengan kecang hingga menimbulkan keretakan.

"James lo disini? Gue kira lo nyari Briaca diluar." ujar Ica.

"Maksud lo apa?"

"Tadi pas Brianca masuk sekolah, gue kan sahut dia. Tapi tiba-tiba dia pergi gitu aja, gue aja ini habis ngejar dia. Tapi sayang, gue kehilangan jejaknya."  jelas Ica.

Mendengar hal itu sontak James berlari kembali lagi ke arah parkiran. Ia menaikki motor, lalu menghidupkannya dan langsung melaju kencang melesat pergi untuk mencari keberadaan Brianca.

Tak lupa ia juga menyuruh kedua sahabatnya bolos untuk mencari keberadaan Brianca yang menghilang sejak tadi.

James menelpon nomor Brianca berkali-kali, namun tidak ada jawaban. Setiap kali ia menelpon, jawabannya tetap nihil.

'Brianca, lo dimana? Jangan bikin khawatir gue, pliss...' batin James di dalam hatinya.

James berkeliling kota untuk mencari keberadaan Brianca. Ia terus mencarinya tak henti-henti. James khawatir dengan keadaan Brianca, karena ia tidak bisa dihubungi olehnya.

                                🍁🍁🍁

Bus terhenti disebuah halte dekat danau tengah kota. Lalu Brianca turun dari bus dan berjalan menuju tepi danau yang sepi pengunjung itu.

Brianca menepi ditepi danau yang diteduhi oleh pepohonan besar yang rimbun. Ia duduk  menekuk lutut dan memeluknya, lalu ia menenggelamkan wajahnya dan menangisi keadaan pilunya saat ini.

BRIANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang