18.PERGI KE INGGRIS?

6 0 0
                                    

Setelah selesai makan sore, Brianca berlanjut membersihkan isi Apartemen yang berantakan. Ia membereskan botol bir bekas yang tergeletak tak beraturan, begitu juga dengan kulit kacang yang berserakan dibawah lantai pun turut ia bersihkan.

"Udah gausah dibersihin, tar gue sewa Cleaning Servis aja buat bersihinnya." ujar James sambil berjalan dari arah tangga.

"Telat, dikit lagi juga beres."

"Ye dibilangin lo ya! Yaudah kalo gitu bersihin tu ampe bersih."

Brianca tak menggubris ocehan James, ia sibuk bergumul dengan alat penyedot debunya yang menghisapi tiap butir kulit kacang yang berserakan dimana-mana.

"Bri, malem ini kita jalan yuk? Ntar kita nongkrong bareng sama temen-temen gue. Mau gak?" tawar James pada Brianca.

"Gak bisa, malam ini kan aku harus kerja part-time."

James yang terduduk di sofa membelakangi posisi Brianca sontak ia langsung berbalik padanya.

"Apa lo bilang? Gak ya! Lo itu baru sembuh. Dan gue juga masih parno kalo lo sampe kenapa-napa lagi!"

"Gak bakal, kali ini aku janji deh bakalan jaga diri aku lebih baik lagi. Ayolah James, aku kan perlu uang buat kebutuhan aku." keluh Brianca.

"Lo gausah kerja! Nih pake aja ATM gue." balas James sambil mengeluarkan kartu ATM dari dompetnya.

"Nggak mau! Pokoknya aku mau uang dari hasil jerih payahku sendiri. Aku gak mau terima uang kamu." tolak Brianca merengek pada James.

"Ahh elah manusia satu ini emang susah ya kalo dikasi yang enak-enak. Lo dikasih yang instan malah milih yang ribet, masih waras gak sih lo?" omel James panjang-pendek.

Mendengar hal itu Brianca menunduk lalu memanyunkan bibirnya sedih, ia kecewa dengan sikap James. Apa salahnya sih kalo Brianca pengen mandiri? Pikirnya.

James menghela napasnya pelan. Ia paling tidak bisa jika sudah melihat pacarnya itu murung dan bersedih, ia selalu kalut dibuatnya.

"Oke fine, lo boleh kerja. Tapi gue bakal kirim bawahan gue nanti, buat jagain lo malem ini sampe lo pulang dengan selamat."

"Bener ya?"

"Iye-iye. Udah dong princess nya gue jangan nunduk terus, mahkota lo nanti jatoh tu." sambung James pada Brianca.

Brianca mengangkat kepalanya, lalu ia menatapi James dengan mimik muka yang memelas.

'Duh cewek gue gemesin banget sih, pengen gue cubit deh ginjalnya saking gemesin.' batin James sambil menatapi balik wajah Brianca.

Jam sudah menunjukkan pukul 17.15 sore. Setelah Brianca selesai berbenah, James langsung mengantarkan Brianca pulang dengan mobil Ferrarinya menuju ke kosan.

                               🍁🍁🍁

Mansion Olympus, Pukul 18.30 malam hari...

Gerbang berbesi tebal berwarna putih yang menjulang tinggi itu terbuka otomatis kala mobil ferarri James memasuki kedalam kawasan Mansion mewahnya.

Mansion Olympus... Itulah nama bangunan megah yang didirikan oleh Papanya James untuk persinggahannya selama di Indonesia. Papanya James tidak berada di Indonesia setiap hari, ia pulang disaat ia sedang ada keperluan saja di Indonesia. Selebihnya ia tinggal di Inggris, karena perusahaan utamanya yang berada disana.

Mobil James memasuki bagasi yang terbuka, ia memakirkannya di lahan khusus bagasi mobilnya yang sangat luas. Terlihat dari sana mobil mahal berbagai jenis type tersusun dengan rapih di dalamnya. James adalah type cowok yang sering mengkoleksi berbagai jenis mobil mewah. Dan tentu saja semua itu adalah mobil pribadi miliknya.

BRIANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang