28.Kebahagian

1 0 0
                                    

Hari ini James datang ke sekolah dengan suka-suka hati, pukul 10.25 dia baru muncul di area sekolah. Entah bagaimana caranya anak itu bisa bebas berkeliaran kesana kemari dan masuk ke sekolah dengan seenak jidat. Alasannya kali ini masuk telat banget karena ingin menghindari Pak Bolot. Kenapa? Pasalnya setiap tanggal satu, Pak Bolot akan mengabsen rambut para siswa pria yang panjang untuk dia cukur habis jika tidak rapi tanpa pengampunan. Dan James tidak mau membiarkan rambut badai jametnya itu kena potong, alhasil dia bolos di beberapa jam pelajaran.

"Bagus ya. Jam segini baru dateng lo!" cocot Agra sambil menghampiri James di bangku.

"Pfftt, penyakit kanker lo kambuh ya? Sampe pala lo botak gitu tak bersisa sehelai rambut."

Saat melihat Agra yang kepalanya botak, James tertawa histeris. Ia tak henti-hentinya meledek Agra karena gagal menghindari Lord Bolot dari serangan cukur mautnya.

"Berisik! Mau gue sabet lo ny*t? Bisa-bisanya lo tertawa di atas penderitaan sahabat lo yang mulia ini."

"Mampus lo, bakalan lama tuh tumbuhnya kalo begitu potongannya mah hahaha."

"Gapapa, tar gue kasih minyak nyong-nyong. Biar cepet tumbuh nih pala botak gue." ketus Agra.

Ariel yang barengan baru datang bersama James ikut merasakan serangan ngakak. Entah kesambet apa si Agra ini mau berangkat sekolah pagi-pagi buta, padahal ia sudah di peringatkan kalau besok pagi bakalan ada razia potong rambut maut Bolot. Tapi dia tetep kekeuh terus untuk datang pagi-pagi, katanya dia lagi berusaha ngedeketin salah satu cewek cantik di sekolah.

•••

Bel istirahat kedua berbunyi nyaring sampai ke penjuru sekolah. James yang belum menyelesaikan catatan tugas matematikanya buru-buru diajak pergi oleh Agra yang tidak sabaran untuk keluar kelas. Memang manusia satu ini apa-apa selalu gak sabaran, gak bisa nyontoh si Ariel apa? Yang calm setiap saat.

"Lo ada janjian gak bareng cewek lo di kantin? Atau dimana gitu? Gue ikut ya." sahut Agra.

James yang baru saja selesai menyelesaikan catatannya langsung merapihkan buku dan alat tulisnya.

"Emang ngapa? Biasanya juga lo selalu ikut gue kemana-mana kok kek parasit."

James menjawab pertanyaan Agra sambil beranjak dari bangku dan berlenggang pergi ke luar kelas untuk menyusul Brianca ke kelasnya.

"Gitu amat gue punya temen. Tega bener si lo James."

"Udeh Gra, lo kayak yang gak tau aja kelakuan James gimana deh." sambung Ariel menepuk pundak sahabatnya itu.

Mendengar ucapan Ariel, Agra hanya manggut-manggut saja. Ia menghela nafasnya, lalu mengikuti jejak kedua mahluk  itu.

Saat ketiga mahluk tampan itu berada di depan kelas Brianca, para siswa-siswi tak henti-hentinya mengerubuni mereka. Namun aksi mereka dapat terhalau, oleh guru yang membubarkan mereka.

"Hallo cantik." sapa Agra pada Ica.

Ica yang baru saja keluar dari dalam goa, ia menyudut sinis pada Agra. Mahluk yang satu itu memang benar-benar menyebalkan. Bagaimana tidak, dari pagi buta Ica yang baru saja sampai di gerbangpun sudah di rayunya terus.

"Gak waras nih cowok." gumam Ica.

"Oh jadi ini cewek cakep yang lagi lo deketin. Gra." sindir James halus.

Agra yang merasa tersindir, ia hanya bisa tersenyum malu. Bukannya imut, namun tingkahnya sangat memuakkan James. Memang si Agra ini rajanya playboy cap kakap.

"Kesambet apa lo tiba-tiba suka sama cewek rempong ini?" tanya James.

"Kesambet cinta bidadari tomboy." sahut Agra sambil tersenyum kecil.

BRIANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang