Mual

209 2 0
                                    


Happy reading all


Sebulan berlalu, rumah tangga Zia dan aegir tetap sama, tidak ada yang berubah. Mereka juga sudah pindah ke rumah yang dihadiahkan oleh orang tua mereka, katanya sayang kalo gak di tempati. Hanya kini aegir disibukkan Dengan pekerjaan kantor dan Zia yang sibuk dengan tugas kuliah.

Kedua nya memang memutuskan untuk kuliah apalagi Zia, awalnya dia hanya ingin dirumah saja fokus mengurus aegir, tapi karena paksaan dari suaminya jadilah dia kuliah. Aegir juga tidak ingin menutup harapan Zia untuk meraih cita-cita nya.

“Bangun, mas”

“5 menit lagi sayang”

“Bangun gak?”

“Enggak!

Hari ini adalah hari Minggu, kesempatan untuk aegir bermanja-manja dengan istrinya.

“Bangun ih, aku mau masak!” ucap Zia berusaha melepaskan dirinya dari pelukan aegir.

Bukan nya lepas, aegir malah semakin mengeratkan pelukannya.”Nanti aja masak nya”

“Sesek ih”

Aegir melonggarkan pelukannya,”Aku kangen yang,” gumam aegir kembali memeluk wanita itu.

Zia menghembuskan nafasnya pelan,”Mau apa?” tanya Zia.

Wanita itu mengelus lembut punggung suaminya, dia tau jika aegir tengah lelah. Seminggu terakhir lelaki itu selalu pulang larut, ditambah juga dia harus mengerjakan tugas kuliah nya. Jadi wajar jika aegir mengatakan jika dia merindukannya.

“peluk, boleh?”

“Boleh”

“minta puk-puk, boleh?”

“Boleh”

“minta nenen boleh?”

“Bol---“

“Ngadi-ngadi!” delik nya kesal.

Cowok itu tertawa pelan”becanda sayang”

“Aku mau masak nasi, ini udah siang!” 

“Cium dulu” pinta aegir.

Zia menggeleng,”Gak mau” tolak nya.

Aegir semakin mengungkung tubuh gadis itu, kedua tangan nya memegang tangan Zia membuat wanita itu menelan ludahnya was was. Aegir semakin memajukan wajahnya membuat hidung mereka bersentuhan.

“Ma-mau apa?” gagap Zia

“mau kamu”

Pandangan aegir tertuju pada bibir Cherry wanita itu. Aegir semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Zia, jarak mereka semakin dekat bibir mereka akan bersentuhan. Namun tiba-tiba, Zia mendorong aegir membuat cowok itu kaget. Zia bangkit lalu berlari ke kamar mandi. Perutnya terasa bergejolak sedari tadi. Wanita itu mencoba memuntahkan sesuatu didalam perut nya, namun yang keluar hanyalah cairan bening.

“Sayang, kamu gak papa?”

Aegir berdiri di belakang Zia, memijat tengkuk istrinya. Zia berbalik, mendorong aegir agar menjauh.”

“kamu bau”

“Hah?” beo aegir bingung.

Dia mencium baju dan ketiak nya, wangi. Walaupun belum mandi tapi aroma maskulin dalam tubuhnya masih menempel dan wangi.

“Wangi kok” batin nya.

“Aku emang belum mandi, tapi nih kamu cium wangi kok”

Aegir mendekatkan tubuh nya pada Zia

HUEKKK!

Wanita itu kembali memuntahkan cairan bening nya membuat aegir khawatir. Dia meletakkan tangannya di kening istrinya,”gak panas kok”

“kerumah sakit aja yuk” ajak aegir.

Saat ingin meraih tangan wanita itu, Zia terlebih dahulu menepis nya lalu meninggalkan aegir sendirian.

“Jauh-jauh mas, kamu bau.”

Aegir melongo, harus kah ia ganti sabun mandi? Oh ayolah ada apa dengan istrinya itu.

TBC
Tinggalkan vote dan komennya!

AEGIR || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang