In the Midnight

173 21 5
                                    

Seokjin menghela napas lelah ketika dia berdiri tepat di hadapan pintu tangga darurat apartemennya yang tertutup rapat.

Perkara lift apartemen yang rusak kedua-duanya dan sedang dalam masa perbaikan, seluruh penghuni di gedung dengan lima belas lantai itu harus menaiki tangga darurat untuk beberapa hari ke depan jika ingin sampai ke unit kamar.

Jadi, di sinilah Seokjin—berhenti sesaat di depan pintu masuk tangga darurat, dan mulai menyiapkan tenaga ekstra untuk menjajaki puluhan anak tangga demi bisa sampai ke unit kamarnya yang berada di lantai lantai sembilan.

Betapa sialnya.

Telah berpatroli selama hampir seharian penuh di jalanan jelas saja membuat sendi-sendi di tubuh Seokjin menjerit. Tetapi sebelum dia bisa sampai di kamar kesayangannya, pria tampan itu harus melalui banyaknya undakan tangga darurat.

Maka, setelah menarik napas dalam-dalam, tangan kanan Seokjin lalu meraih gagang pintu tangga darurat, dan mendorong pelan pintu besi tersebut kemudian menghilang di baliknya.

Dengan langkah gontai, polisi muda itu lalu mulai menjajaki satu-persatu undakan tangga di lantai dasar ini. Rasa lelah yang begitu menggigit pun membuat Seokjin tak begitu memperhatikan sekitarnya yang sangat sepi dan sunyi. Hanya terdengar bunyi debuman dari langkah yang tercipta akibat alas sepatu yang bertemu dengan keramik tangga.

Hingga tiba-tiba—

"Ding-dong~
I know you can hear me, open up the door
I only wanna play a little~"

Langkah Seokjin kontan saja terhenti di anak tangga ketujuh berikut dengan kedua mata ngantuknya yang membelalak cukup lebar.

"Ding-dong~
You can't keep me waiting, it's already too late
For you to try and run away~"

Bulu kuduk Seokjin spontan saja berdiri kala mendengar nyanyian antah-berantah yang juga sukses membuat napasnya tercekat. Gema lantunan dari suara itu terdengar begitu merdu ketika menggema berirama di ruangan tangga darurat ini, sampai-sampai membuat Seokjin membeku di samping sekujur tubuhnya yang terasa mendingin.

"I see you through the window~
Our eyes are locked together, I can senses your horror~
Though I'd like to see it closer~"

Hening sejenak, sebelum akhirnya—

"EOMMA!!!"

Ya, Seokjin itu penakut, sangat; terutama yang berhubungan dengan hal-hal mistis.

Lalu, nyanyian seram tadi berhasil membuat Seokjin lari terbirit-birit dari dalam tangga darurat dengan wajah panik dan pucat.

Sementara itu—











—seorang pria berparas manis terlihat menutupi mulutnya sendiri dengan satu telapak tangan; menahan kuat-kuat tawanya agar tidak menyembur sebab baru saja mendengar suara menggelegar yang sarat akan rasa takut seperti tadi.

Pria itu—sebut saja Namjoon—lalu menatap ke arah kamera yang tengah merekam dirinya saat ini, dan berujar dengan suara pelan, "Kalian dengar itu? Ada yang berteriak." Dia lalu terkekeh kecil, sebelum kemudian mengacungkan ibu jarinya ke arah kamera, "semuanya, aku berhasil menakuti seseorang dengan lagu dan suaraku~"

Nyatanya, pria berambut hitam lebat itu adalah salah seorang youtuber kondang di Korea Selatan, dan di kontennya kali ini, Namjoon iseng-iseng bernyanyi pada waktu tengah malam di tangga darurat apartemennya.

Tak disangka-sangka, dia rupanya berhasil menakuti seseorang yang entah siapa.

"Sebelumnya, tolong maafkan aku kepada siapapun yang tadi berteriak," kata Namjoon lagi seraya meringis tidak enak hati. "Kukira tak akan ada orang di tangga darurat pada tengah malam seperti ini. Semoga saja setelah video ini ku-upload, kau bisa tahu kalau yang bernyanyi adalah aku, dan aku adalah manusia," tambahnya yang lalu menampakkan senyuman manis yang memanjakan mata.

"Sekali lagi, maafkan aku, dan sampai jumpa di video selanjutnya~"

[]

ㅋㅋㅋ, ada yang tahu lagunya?

Blessed be the Mystery of Love [JinNam]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang