Kenan dan Rian menjadikan tugas mengantar pesanan nasi box sebagai ajang balap-balapan. Ayam milik Pak Kades nyaris jadi korbannya, mbok-mbok pedagang jamu yang berada di tepi jalan hampir jatuh karena kaget, poster calon legislasi terpantau kotor karena cipratan genangan air, mukanya jadi lusuh, berlepotan. Empat anak yang sedang bermain ayunan, langsung tertukar jiwa nya saat motor kedua pemuda itu melaju kencang di hadapan mereka, nggak percaya? Yaudah.Dua makhluk itu mana peduli. Mereka hanya berhenti ketika ada simbah-simbah yang mau menyebrang jalan, terus lanjut balapan lagi, deh.
Tanpa menunggu waktu yang lama, mereka sampai di rumah, yang seharusnya menempuh perjalanan sekitar 15 menit, jadi cuma was wes wos syuuungg, tiba-tiba sampai.
Tadi pas di halaman depan, Gepeng hampir kelindes, kayak nya dia lagi sibuk makan, suara motor aja nggak kedengeran, biasanya langsung ngacir, untung saja mereka cepat-cepat menginjak rem, kalau nggak Gepeng sudah tinggal nama.
Yang sampe duluan itu Rian, sedetik setelah nya barulah Kenan.
Nyaris!
“YEAHHH!! MOM, DAD, I WON!!” Rian bersorak penuh untuk dirinya. Beuh! Puas banget liat muka kusut Kenan, eh tapi lama-lama kok jadi kasian.
“Jangan cemberut gitu ah, dadi mirip wedhus. (Jadi mirip kambing). ” Rian mengacak-ngacak rambut adik sepupu nya yang bongsor itu.
Kenan bukannya senang malah makin melipat wajahnya, lagian gimana sih Rian, orang lagi badmood malah dikata wedhus.
Ditambah lagi, rambut karya guru BK yang mirip mail itu jadi berantakan. Padahal Kenan udah menata sedemikian rupa agar mirip idol yang undercut lalu dirubah begitu saja jadi stlye Kimung (orang gila yang cukup famous di lingkungan Kenan).
“The money is all for you deh, gue nggak usah dapet nggak pa-pa.” Wajah si dodol gembrot seketika jadi pagiku cerahku matahari bersinar setelah sebelumnya mirip kanebo kering.
“SERIOUSLY?!”
“Iya,”
“Bohong is dosa, brader,”
“Gue nggak bohong.”
“Halaah... Yang bener?
“Lo mau duit nya nggak?”
“Jawab dulu pertanyaan ku!”
Rian menarik nafas dalam-dalam, ngomong sama Kenan ndak bakalan ada ujungnya, bikin frustasi, males. “Yaudah kalo nggak mau, sini duit nya!”
“EEEHHH ora iso, Tak segampang itu manusia Londo! Pasal keluarga kita melarang laki-laki maupun perempuan untuk menarik ucapannya, menarik apa yang telah di berikan, karena nanti borok sikutan.”
Rian menghela nafas lagi, bukannya tadi Kenan sendiri yang menanyakan beneran nggak beneran nggak? Kalau mau nerima uang nya yo ngomong aja toh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang | TREASURE
Humor( SLOW UPDATE ) (TOO MANY TYPO) (Bahasa campur baku-non baku) !! FOLLOW ME FIRST !! !! HARSH WORD WARNING !! > Keluarga babeh Yanto punya dua belas anak laki-laki yang hobinya bikin rusuh, dengan sifat dan kelakuan yang beragam membuat rumah hunian...