05. Harta, Tahta, Adinda

92 38 51
                                    

18 Februari 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

18 Februari 2022

Suara rintikan hujan semakin gemuruh ketika volume butiran air nya bertambah dan menghantam atap rumah. Hujan mengguyur kota sejak subuh tadi. Hal itu tentunya memancing hasrat Trio Pentol Gosong-nama resmi unit Angga, Yoga dan Kenan-untuk membolos. Setelah sholat subuh berjamaah di rumah, mereka berencana untuk tidur lagi. Namun sayang nya, rencana ini di dengar oleh Haris. Alhasil ketiganya gagal menjalankan rencana mereka.

Hujan di pagi hari membuat Trio Pentol itu melakukan kebiasaan mereka-rebahan berjejer di depan pintu kamar mandi. Sembari menunggu Haris yang kalau mandi sudah macam perawan. Sue buanget.

"Po meneh iki tah?" (Apa lagi ini weh?). Haris menghembuskan nafas kecil. Ia baru saja membuka pintu kamar mandi dan menemukan tiga kepala Trio Pentol yang sedang berjejer di depan pintu kamar mandi.

Kepala Angga yang paling dekat dengan pintu, di sebelah nya Yoga lalu Kenan. Ketiga nya sama-sama sedang menghadap kearah Haris sambil menirukan wajah tante-tante antagonis di film India.

"Ngalih jeh (minggir oi), mau lewat gue." Mendengar perintah dari Haris, ketiganya serentak bangun, tapi masih dengan ekspresi yang sama.

"Jahat." Celetuk Yoga.

"Hooh moso makan hak orang." Kompor Angga.

Bisa ditebak, si kembar itu sedang menyindir Haris tentang masalah yang sudah dua hari yang lalu.

"Mas janji arep gawe' na donat kan?" ( Mas janji mau bkinin donat kan?). Kini si Bungsu yang bertanya. Untungnya Haris bukanlah Ravi yang selalu membela diri sendiri, Haris mengaku ia memang bersalah telah memakan donat tanpa izin, jadi ia berjanji untuk membuatkan Kenan donat hari ini.

"Iyo, engko bali kerjo tak gawe'na." ( Iya, nanti pulang kerja aku bikinin). Jawab Haris, sembari duduk di kursi meja makan.

"Temenan (beneran) lho Mas. Mas udah janji." Kata Kenan, menginstrupsi kakaknya itu. Yang di katakan Kenan tidak masalah sebenarnya, tapi cara ngomong nya ini lho! Masa ia mendekatkan wajah nya dengan wajah Haris sampai hampir tidak ada celah. Kenan beneran homo tah? batin Juan yang berada tepat di samping Haris.

"Mas Daffa! Kaos kaki ku yang ungu gonjreng nang ndi?!" Sahut Vino dari arah kamarnya. Ia sibuk mencari-cari kaus kaki kesayangan nya itu.

"Lah!? Di tempat kaus kaki mu toh!" Jawab Daffa.

"Ndak ada!"

Daffa menghembuskan nafas nya, pagi-pagi udah ngerepotin orang aja ni anak. Vino memang tak se--menjengkelkan Trio Pentol, iya ndak njengkelin, tapi ngerepotin.

Tentang | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang