01. Suatu pagi

206 66 51
                                    

Cerita di mulai pada suatu pagi, dimana seperti biasa matahari terbit dengan sinar nya yang hangat, ayam jantan yang berkokok juga menjadi salah satu tanda bahwa hari baru akan segera di mulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita di mulai pada suatu pagi, dimana seperti biasa matahari terbit dengan sinar nya yang hangat, ayam jantan yang berkokok juga menjadi salah satu tanda bahwa hari baru akan segera di mulai.

Udara sejuk yang belum terkontaminasi dengan asap kendaraan dan hawa manusia memenuhi indera penciuman Kenan. Kali ini, ia bangun lebih awal, tak seperti biasanya yang harus di pancing oleh aroma nasi uduk buatan Bude Ayu.

Kenan menarik nafas panjang, membiarkan oksigen masuk ke dalam paru paru nya.
"Hah... Seger nemen tah, enake sambil mangan Real Good beku iki, bener jarene mas Yoga."

(Hah, seger banget, enaknya sambil makan Real Good beku nih, bener katanya bang Yoga)

"WEH BAYI KEBO SUE TEMEN ADUSE?! Aku wis arep mangkat iki tah!" (WOI BAYI KEBO LAMA AMAT MANDINYA?!) Aku udah mau berangkat neh!). Suara teriakan Derel adalah suara yang pertama kali Kenan dengar pagi itu, selain dari suara gemercik minyak panas yang tercipta karena Bunda sedang menggoreng ikan tongkol.

"YANG LAGI MANDI MAS YOGA, BUKAN KENAN!" Sahut Kenan, membantah pernyataan Derel. Derel yang mendengar pengakuan adik nya itu pun langsung melesat dari ruang keluarga menuju dapur, meninggalkan tayangan Tom and Jerry yang sedang berlangsung.

Derel langsung bersiap mendobrak pintu kamar mandi, tak peduli jika Yoga kepergok bugil, Derel hanya ingin cepat cepat mandi agar bisa segera berangkat ke kampus nya untuk bertemu dengan Bu Neka, dosen cantik nan gitar Spanyol–kalo kata Ravi–yang menjadi primadona satu kampus, bahkan sampai kampus sebelah juga.

Baru saja Derel memasang kuda kuda untuk membantingkan dirinya ke arah pintu, tiba tiba saja Yoga keluar dari kamar mandi, membuat Derel seketika tersungkur di depan Yoga.

"Pagi pagi udah berisik, ra jelas." Protes Yoga, lalu dengan santai-meninggalkan Derel yang masih tersungkur-berjalan ke arah kulkas dan mengambil real good beku rasa coklat.

"Heh, isih isuk, ojo mangan sing adhem-adhem." (Heh masih pagi, jangan makan yang dingin-dingin). Peringat Bunda, samblil mengulek sambal terasi yang pastinya akan sedap jika di padukan dengan ikan tongkol.

"Gapapa lah bun, sesekali." Jawab Yoga

Bunda hanya menghela nafas kecil dan menggelang pelan. Anak nya yang satu ini memang bandel nya minta ampun, dulu Bunda sampai pernah mengikat Yoga di pohon mangga depan rumah sangking kesal nya.

Waktu itu Yoga menuangkan satu bungkus garam ke dalam sayur asem yang Bunda buat. Setelah itu, ia mengambil kaleng bekas KhongHuan, lalu berjalan menuju kandang ayam di belakang rumah dan dengan brutal nya memasukan anak ayam milik Babeh ke dalam kaleng KhongHuan itu.

Tentang | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang