08. My Hani Bani Satya

60 8 5
                                    

03 Maret 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


03 Maret 2022

Ini sudah awal Maret, Gepeng akhirnya kembali ke asuhan Keluarga Babeh Yanto setelah melalui diskusi yang panjang bersama Gilang.

Saat bocah itu bilang bahwa Gepeng harus di tukarkan dengan kadal peliharaan Satya, Haris secepat mungkin mengemudikan motornya ke rumah dan mengambil Senja dari kandang nya.

Jangan tanya apa kabar Satya setelah di beri harapan penjemputan palsu dari sang adik dan diberi tahu bahwa Senja--kadal peliharaannya--sudah di barter dengan Gepeng. Padahal Satya baru membeli pakan kesukaan Senja.

Sungguh! Andai dirinya bisa marah-marah macam Juan, tapi sayangnya Satya selalu berprinsip kalau marah-marah itu cuma buang-buang tenaga.

Ah, Masalah penjemputan palsu dari Vino sudah terselesaikan setelah Vino memberikannya secarik puisi permohonan maaf yang penuh diksi di malam saat Satya di kerjai.

Vino memberikannya lengkap dengan puppy eyes nya dan nada bicara yang di imut-imut kan. Tak lupa sogokan berupa komik One Piece chapter terbaru yang tak disangka akan di terima.

Haris juga sebenarnya sudah melakukan banyak cara agar adiknya itu mau berbicara dengan dirinya.

Mulai dari yang paling basic, minta maaf berkali kali menggunakan bahasa Jepang sambil memeluk-meluk Satya, membelikan action figure Gundam yang langka, mengganti uang jajan Satya yang otomatis berkurang karena ia membeli pakan untuk Senja, hingga membelikan Satya kadal baru yang lebih mahal dari Senja, tapi sepertinya Satya beneran marah dengan Haris.

Haris tau tindakan barter antara Senja dan Gepeng itu jelas haram karena si pemilik Senja tak sudi menukarnya, tapi mau bagaimana lagi. Kalau Gepeng tak kembali, bisa-bisa Haris depresi di usia dini.

Di sisi lain, Satya juga sudah memaafkan Haris, karena jika ia akan melakukan hal yang sama ketika Senja nya ada dalam asuhan orang lain.

Nyatanya, hati tak selaras dengan jalan pikirannya. Hatinya gundah bukan karena tak memaafkan Haris, melainkan karena takut Senja di mutilasi oleh Gilang.

Satya menghela nafas kecil. Iris matanya kembali menatap ke arah jam dinding, walau kualitas penglihatan nya sudah berkurang, Satya masih bisa melihat arah jarum jam itu.

Pukul 01.30 tepat.

Kini dirinya tak lagi memikirkan Senja atau Haris, pikirannya malah teralihkan oleh hangat dan gurih nya kuah mi rebus rasa soto, aroma khas nya bahkan bisa menembus indra penciuman nya. Rasanya pas sekali dengan irama rintikan hujan dari luar sana.

Tak butuh waktu lama, Satya beranjak dari kasur nya menuju dapur--tanpa peduli dengan keadaan rumah yang berpotensi memberi nya bayangan imajiner om Genderuwo dan sejenis nya.

Apalagi dengan fakta bahwa Satya sempat menonton film horror bajakan di telegram, sebelum akhirnya ia kepikiran dengan Senja. Sungguh, kadal itu beneran ngangenin, Satya gak bohong.

Tentang | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang