Sasa membuka matanya. Rasanya badannya pegal-pegal setelah semalaman ia beradu dengan sang suami. Dilihatnya Roy tak ada di sampingnya.
" Mas " Panggil Sasa. Namun tak ada sahutan. Di dalam kamar mandi pun sepi. Tak ada tanda-tanda orang sedang mandi.
Ia melihat jam di dinding kamar. Menunjukkan pukul 05.25.
" Astaghfirullah, aku belum sholat subuh " Ucapnya seraya bergegas ke dalam kamar mandi.
Ia mencoba berdiri, namun masih merasakan nyeri.
" Gini amat sih " Gerutunya. Ia tetap memaksakan berjalan ke kamar mandi untuk bersuci dan wudhu.
Selesainya sholat subuh, ia turun ke bawah. Berniat mencari suaminya.
Aroma masakan tercium lezat saat Sasa menuruni tangga. Dengan memaksakan nyerinya ia tetap berjalan turun ke bawah.
" Mas " Panggil Sasa melihat Roy yang memakai apron dan tangannya sibuk menggoreng sesuatu di wajan.
" Eh sayang, udah bangun " Sapa Roy saat melihat Sasa.
" Jalannya kok gitu, kenapa? " Tanya Roy menggoda, ketika melihat istrinya yang berjalan tertatih ke arahnya.
" Gara-gara kamu nih mas. Nyeri semua" Gerutu Sasa mengerucutkan bibirnya.
" Hehehe, tapi nagih kan ? " Goda Roy mengedipkan sebelah matanya ke arah Sasa. Sambil tetap tangannya mengaduk nasi di wajan.
" Ish "
" Masak apa? " Tanya Sasa kemudian.
" Nih, ku bikinin sarapan, nasi goreng spesial. Maaf ya ada nya cuma ini sayang. Kita kan belum sempat belanja " Jawab Roy.
" Harusnya bangunin aku mas. Biar aku yang menyiapkan semuanya"
" Nggak papa. Kamu pasti capek. Gini-gini aku kan jago masak yang "
" Iya deh, si paling jago " Goda sasa.
Roy hanya tersenyum dan melanjutkan kegiatan memasaknya.
" Permaisuri ku yang cantik jelita, duduk aja di kursi ya. Tunggu sarapannya matang " Ujar Roy
" Apaan sih mas. Pagi-pagi udah gombal" Sambung sasa merasa malu.
" Serius ini, nggak gombal loh aku, ni bentar lagi matang "
Sasa menurut. Ia duduk di kursi tempat makan mereka. Sambil melihat kepiawaian suaminya memasak.
Tak perlu menunggu lama, Roy sudah menghidangkan dua piring nasi goreng spesial di meja.
" Hmmm aromanya enak mas. Jadi laper banget " Kata Sasa.
" Yaudah sarapan yuk! " Ajak Roy.
Mereka memulai sarapan pagi itu.
" Enak juga mas masakan kamu, bikin nagih " Puji Sasa.
" Makasih lo ya. Tenang kamu bisa menikmatinya kapan pun kamu mau, hehe"
" Ya harus itu. Rugi dong kalau nggak " Kata sasa.
" Mas hari ini ke cafe? " Tanya Sasa lagi.
" Iya sayang, persiapan buat grand opening besok lusa"
" Ooh okey "
" Kamu ikut ke cafe ya? Daripada di rumah sendiri"
" Aku ada bimbingan tesis mas. Juga nanti udah mulai ngajar lagi "
" Okey. Nanti berangkatnya bareng aja. Pulang aku jemput"
" Ssiiap boots "
" Tuh lidahnya tuh, pengen heemmhh" Ujar Roy gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Kamu Season 2
Romancedan pada akhirnya, Sasa dan Roy sudah sah menjadi pasangan suami istri. Problematika dalam rumah tangga pun sedikit demi sedikit hadir menjadi bumbu dalam kisah mereka. Akankah mereka mampu bertahan sampai akhir?