Sasa telah selesai meminum vitamin dan susu yang telah di siapkan suaminya. Ia melihat suaminya yang sibuk berkaca di depan cermin. Sasa menghampiri nya.
" Mas hari ini nggak bisa di rumah aja ya " Tegur sasa yang sudah bergelayut manja dengan Roy. Ia memeluk pinggang suaminya dari belakang.
" Nggak bisa sayang, kan ada pertemuan bisnis. Sudah janjian sama temen-temen mas juga"
" Pengennya mas di rumah aja " Rengek sasa.
Roy membalikkan badannya, membuat posisi mereka berhadapan.
" Ini cuma sebentar aja kok sayang, mas nggak bisa batalin janji gitu aja kan, nanti janji setelah itu mas langsung pulang " Bujuk Roy.
" Maaas jahat, nggak sayang sama aku, hu hu hu " Air mata sasa sudah berderai. Perasaannya sejak semalam memang mood swing. Tiba - tiba saja ia pengen nangis.
Roy membawa wanitanya ke dalam pelukan.
" Ya Allah sayang, justru mas sayang banget sama kamu. Ini kan juga demi perkembangan bisnis kita. Kamu kenapa? Tumben-tumbenan begini " Roy bertanya dengan lembut. Masih dengan memeluk sasa.
" Pengennya sama kamu aja mas " Jawab sasa dengan isaknya.
" Kamu mau ikut aku? Ayok, nggak papa. Kamu siap-siap " Ajak Roy.
" Nggak mau " Rengek sasa lagi.
" Kamu maunya gimana? " Tanya roy lagi masih dengan nada lembut.
" Terserah mas, yaudah pergi sana " Sasa melepaskan pelukannya dan kembali ke ranjang tidurnya.
" Gustiii cobaan apalagi iniii " Monolog Roy dalam hati.
Roy menghampiri istrinya yang sedang dalam mode ngambek. Ia mengelus rambutnya lembut.
" Sayang, kamu nggak biasanya lo kayak gini. Kamu kenapa ada apa? Capek ya? " Tanya Roy lembut
" Nggak tau, aku pengen nangis " Ujar sasa mengusap air matanya.
Roy membawanya ke dalam pelukan.
" Nangis aja nggak papa. Biar kamu lega"
Roy membiarkan istrinya menangis di pelukannya. Sambil ia mengusap hangat punggung istrinya. Tak berselang lama, tangisan sasa mereda.
" Udah? Mas udah boleh berangkat belum? Ini udah telat. Telfon Nayla ya, aku suruh ke sini nemenin kamu "
Sasa hanya mengangguk. Roy menghubungi Nayla. Kebetulan Nayla sedang tidak sibuk, jadi ia bisa langsung berangkat ke rumah mereka.
" Sayang, mas pergi dulu ya, ini udah di WA sama pak husain" Pamit Roy.
" Iya mas hati-hati " Balas sasa masih dengan wajah cemberut.
" Senyum dulu doong, mas janji nanti kita jalan-jalan deh "
Sasa memaksakan senyumnya. Kemudian Roy mencium keningnya setelah sasa mencium punggung tangan Roy.
Kini tinggal sasa sendiri di rumah, menunggu kedatangan Nayla. Ia juga merasa heran dengan dirinya, Tiba-tiba saja ingin marah, Tiba-tiba saja ingin nangis.
***
Nayla dan sasa mengitari Mall. Sasa hanya ingin menghilangkan kejenuhannya. Buktinya, tak ada satu barang pun yang menarik hatinya.
" Kamu mau beli apa Nay? Biar aku bantu pilihin " Tanya sasa.
" Lagi nggak pengen sih kak. Kan ke sini niatnya nemenin kak Sasa "
" Aku juga nggak ada yang mau di beli. Jenuh aja Nay. Nggak tau akhir² ini mood swing banget. Tiba-tiba happy tiba-tiba sedih "
" Sensitif berarti ya. Mungkin bawaan hamil kali kak "
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Kamu Season 2
Romansadan pada akhirnya, Sasa dan Roy sudah sah menjadi pasangan suami istri. Problematika dalam rumah tangga pun sedikit demi sedikit hadir menjadi bumbu dalam kisah mereka. Akankah mereka mampu bertahan sampai akhir?