Mencoba Ikhlas

916 81 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Sasa duduk bersimpuh si pusara bayinya. Ia menabur bunga di atas tanah makam itu. Bayi yang belum sempat ia lahirkan, namun telah dulu meninggalkan kedua orang tuanya. Ia peluk batu nisan yang tak bernama itu. Bahkan Sasa dan Roy belum sempat memberi nama anak mereka, pun memang belum mengetahui jenis kelamin sang bayi.

" Bahagia di surga ya sayang. Mama tau, kamu sayang banget kan sama mama dan papa, makannya kamu duluan pergi. Tunggu mama sama papa ya sayang. Kami sangat menyayangimu, meskipun belum sempat mendengar tangismu. Insya Allah mama dan papa akan selalu mendoakanmu " Tutur sasa menitikkan air matanya.

Ia sudah kelihatan jauh lebih baik. Jauh lebih bisa ikhlas dengan keadaan. Roy memeluk bahu sasa. Menenangkan sang istri. Sasa menyenderkan kepalanya sambil menyeka air mata nya yang luruh.

" Insya Allah adek udah bahagia sayang, kita doakan terus ya " Ujar Roy. Sasa hanya mengangguk.

" Kita pulang yuk sayang " Ajak Roy.

Sasa mengusap-usap nisan mendiang bayinya sebelum mereka beranjak pergi.

***

Sasa hanya menatap kosong ke arah jalan di depan rumahnya. Kegiatannya sejak 1/2 jam tadi. Duduk tak bergeming. Melamun. Entah apa yang sedang ia fikirkan.

Roy datang membawa segelas ice matcha di tangannya.

" Ini sayang, kubuatin minuman favorit kamu, semoga aja rasanya mirip bikinan nando ya " Ujar Roy. Namun yang di ajak bicara masih terdiam. Tak ada respon.

Senja dan Kamu Season 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang