Tetangga Baru

1K 61 4
                                    

Sasa membuka matanya, ia menyipitkan mata melihat jam dinding. Waktu menunjukkan pukul 04.45 WIB. Ia kembali menguap. Ia masih tertidur di lengan suaminya. Ia duduk dan meregangkan tubuhnya. Ia menepuk pelan pipi suaminya. Berniat membangunkan.

" Sayang, bangun yuk, subuh dulu " Ucapnya pelan di samping telinga suaminya.

Roy hanya mulet, belum membuka matanya.

" Maas, bangun yuk " Sasa masih berusaha membangunkan suaminya.

Roy terlihat meregangkan tubuhnya. Tapi tetap tanpa membuka mata.

" Kiss nya mana? " Tanya Roy dengan suara parau khas orang bangun tidur. Dengan mata yang masih terpejam.

" Ada aja alasannya " Kata sasa. Ia mencium pipi suaminya.

" Hmmmh kalau gini kan cepet bangun " Sambung Roy lagi.

" Ish, ini mah akal - akalan kamu " Celetuk sasa.

" Hehe, kamu duluan gih sayang yang ke kamar mandi " Perintah Roy.

" Iya, ini aku mau ke kamar mandi"

" Jangan lupa keramas dulu, lupa nanti. Hehe "

" Ya enggak lupa lah. Mas mah, bikin aku keramas terus "

" Namanya juga pengantin baru, kalau shampoo nya abis nanti stock lagi yang banyak. Kalau perlu satu lemari di penuhin " Canda Roy.

" Mas ya.. Udah ah aku mau mandi dulu" Sasa beranjak dari ranjangnya. Dan menuju ke kamar mandi.

Roy hanya menatap punggung sasa. Mengamatinya sampai menghilang di balik pintu kamar mandi. Ia sangat bahagia. Seakan menjadi lelaki yang sangat beruntung bisa memperistri Sasa. Dan ia bertekad sampai kapan pun akan menjaga cintanya untuk Sasa

***

Sasa sibuk berkutat di dapur. Ia menyiapkan sarapan untuk dirinya dan sang suami. Selepas subuh berjamaah tadi, Roy melanjutkan dengan tadarrus Alquran terlebih dahulu. Sedangkan Sasa ingin memasak untuk sarapan.

Sasa hari ini tidak ada jadwal di kampus. Ia bisa santai seharian. Karena ia juga lagi tak ingin untuk berkunjung ke cafe.

Ia menyiapkan ayam goreng dengan sambal dan lalapan untuk sang suami. Karena selepas subuh tadi, entah mengapa Roy kepingin dimasakin ayam goreng.

Sasa memotong timun yang baru saja ia keluarkan dari kulkas.

Ia terkejut akan ulah Roy yang tiba-tiba melingkarkan tangannya di pinggang ramping Sasa.

" Ya Allah maas, bikin kaget " Pekik Sasa.

Roy tak bergeming. Ia mengendus rambut sasa. Meletakkan kepalanya di pundak sasa.

" Maaas, geli ah. Kalau kayak gini nanti nggak bakal selesai" Rengek Sasa.

" Habisnya kamu harum banget. Bikin nagih, mau meluk terus " Ucap Roy dengan nada manjanya.

" Mas udah deh" Sasa berbalik badan. Sehingga ia berhadapan dengan Roy. Dengan jarak yang sangat dekat. Netra mereka bertemu. Kalau udah saling menatap, entah mengapa Sasa selalu merasa berdebar. Padahal semenjak jadi suami istri adegan seperti ini hampir mereka lakukan setiap hari. Tapi debaran itu tak juga mereda. Setiap hari terus menerus merasakannya.

Sasa terkesiap. Ia memegang lengan Roy dan menggiringnya ke meja makan. Mendudukkannya di kursi. Roy menurut.

" Udah, duduk di sini. Masakannya udah beres. Tinggal motong timun aja. Jangan kemana-mana. Tunggu sebentar. Okey " Pinta sasa.

" Siap sayangku " Jawab Roy.

" Padahal tadi pengen gangguin istri ku lagi masak. Hihi " Seloroh Roy.

Senja dan Kamu Season 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang