Tentang Deni dan Janeth

602 53 8
                                    

Pov Deni

Semakin hari bayangan Sasa semakin melekat erat di pikirannya. Ia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghilangkan Sasa dari otaknya. Namun tak pernah berhasil.

" Maaf bang Roy, gue udah nggak bisa menepis bayangan istri lu dari otak gue. Ijinkan gue juga mencintai istri lu. Maaf kalau gue berubah jadi orang jahat karna terlalu berambisi " Gumam Deni memandangi foto Sasa.

Deni selalu mencari informasi apapun tentang Sasa. Dimana dia berasal, dimana dia bekerja, apa kesukaannya. Semua ia cari tau.

Memang, ia sudah punya tunangan yang sekarang masih berada di luar negeri. Tapi, itu semua karena perjodohan oleh sang ayah demi kelancaran bisnis perusahaan mereka. Tak ada sebersit perasaan untuk tunangannya.

Deni selalu memantau Sasa saat berada di kampus. Ia akan dengan setia menunggu di dalam mobil seorang diri. Menunggu sang bidadari yang turun dari mobil mewah rekan bisnisnya. Ia rela berjam-jam berdiam diri di mobil.

Hingga akhirnya, ia sudah tidak mampu berfikir jernih. Semua otaknya penuh dengan bayangan Sasa. Senyumanya, gaya bicaranya dan langkahnya yang anggun. Tak dapat hilang barang sedetikpun dari ingatannya. Ia nekat, apapun resikonya akan ia hadapi.

Deni mendatangi toko bunga, yang lokasinya tak jauh dari tempat tinggal Sasa dan Roy.

" Ini mau dikirim setiap hari pak? " Tanya admin toko bunga itu heran.

" Iya. Saya bayar langsung selama satu minggu. Segini cukup? " Deni menyodorkan segepok uang berwarna merah pada admin toko.

" Ini kebanyakan pak. Saya hitungkan kembaliannya pak " Admin itu menghitung total biaya yang harus di bayar Deni.

" Nggak usah, kembaliannya buat kalian saja dan juga buat kurir yang mengantar "

" Ba-baik pak. Terima kasih " Admin toko bunga merasa tak percaya akan rejeki yang didapatnya hari ini. Ia berpikir pasti orang di hadapannya sedang jatuh cinta.

Deni meninggalkan tulisan di catatan yang disodorkan oleh admin toko bunga. Sebagai isi surat di setiap kiriman bunga.

Ia sadar, telah melakukan kesalahan  besar. Ia sadar telah menghianati rekannya. Ia sadar Sasa sudah bersuami. Namun ia tetap nekat untuk melakukan semua itu. Mencintai wanita yang sudah mampu mencuri seluruh hatinya.

Deni bukan tipikal orang yang mudah jatuh cinta. Ia selalu mempunyai standart sendiri dengan pilihannya. Namun bertemu Sasa, semua dunianya teralihkan.

Ia semakin terobsesi, ingin menjadikan Sasa satu-satunya miliknya. Merebut pujaannya dari sisi suaminya. Ia akan bahagiakan Sasa seorang diri, tanpa berbagi dengan Roy. Akan ia jadikan Sasa Ratu di istananya. Oh, ternyata cinta sudah membutakan matanya.

Ia nekat menculik Sasa saat suasana kampus sepi. Dengan bantuan bodyguardnya, ia berhasil. Berhasil membawa Sasa ke rumah rahasianya. Tujuannya sebentar lagi tercapai. Menjadikan Sasa satu-satunya Ratu di istananya.

Jika cintanya untuk Sasa salah, lantas mengapa Tuhan membiarkan rasa cintanya bertahta begitu megah di hatinya? Deni yakin, jika semua ini dapat restu dari Tuhan.

***

Pov Janeth

Janeth, adalah tunangan Ryan Deni Mahendra atas dasar perjodohan. Ia adalah ceo perusahaan di Singapura. Ia dikenal wanita periang dan dermawan. Pembawaannya yang supel menjadikan ia mempunyai banyak teman dan sangat disukai oleh rekan-rekannya.

Hanya satu yang menunjukkan penolakan atas kehadirannya. Ia adalah Ryan, tunangannya. Sebaik apapun Janeth, tetap tak ada artinya di mata Ryan. Ryan adalah panggilan Janeth untuk Deni.

Ia selalu ragu untuk meneruskan perjodohan mereka. Namun, melihat kondisi ayahnya yang semakin ringkih, membuat ia mengurungkan niatnya. Karena Janeth tak mau mengecewakan ayahnya. Ia akan berusaha dengan caranya sendiri. Membuat seorang Ryan Deni Mahendra jatuh cinta kepadanya.

Kepulangan Janeth dari Singapura, ternyata tak bersambut baik. Deni masih acuh dengan dirinya. Bahkan dengan terang-terangan mengatakan kalau ia jatuh cinta dengan wanita lain dan akan segera mengakhiri perjodohan mereka.

Janeth hampir menyerah. Karena sebaik apapun dirinya, tak akan mampu mengubah hati Deni yang terlalu keras itu.

Sore ini, Janeth hendak meninggalkan rumah Deni. Namun langkahnya tertuju pada ruangan Deni yang terbuka. Ia tertarik untuk sekedar masuk dan melihat isi ruangan tunangannya itu.

Sejak kedatangannya siang tadi, tak ia jumpai Deni berada di rumahnya.

Ruangan yang sangat rapi dan harum. Banyak foto Deni dan almarhumah mamanya di dinding. Memang, ia akui. Deni sebenarnya orang yang baik,  ia selalu bangga dengan mendiang mamanya. Kasih sayangnya terhadap sang mama tak pernah luput. Ia selalu menyalurkan banyak bantuan ke beberapa panti jompo. Dan itu rutin ia lakukan setiap bulannya. Untuk mengenang mama nya yang telah tiada.

Sifat itulah yang menjadikan salah satu alasan Janeth tetap mempertahankan pertunangan mereka. Ia yakin suatu saat Deni akan luluh dengan dirinya. Karena sejatinya, hati Deni terlalu tulus.

Janeth kaget melihat banyak foto seorang wanita berhijab berserakan di meja kerja Deni. Foto dari segala situasi. Saat sedang tersenyum, terdiam dan tertawa.

Janeth memungutnya selembar.

" Apa dia yang membuat Ryan jatuh cinta? " Gumamnya.

Janeth meletakkannya kembali, dan meraih selembar kertas berisi coretan tulisan tangan yang isinya sangat susah untuk dipahami. Janeth mencoba membaca setiap tulisan di kertas itu. Memang kebiasaan Deni, ketika ia sedang sendiri pasti ada keluh kesah yang tertuang di kertas.

Bisa janeth simpulkan, wanita itu bernama Sasa. Dan ternyata Sasa adalah istri dari teman Deni. Ia tak habis pikir, kenapa Deni sepicik itu, tega merebut istri temannya? Apakah adanya dirinya tak mampu membuat Deni menaruh hati? Kenapa harus dengan wanita yang sudah bersuami ?

Janeth bergegas keluar dari ruangan Deni. Ia berniat mencari informasi tentang siapa Sasa dan suaminya itu. Karena ia tau, Deni orang yang sangat berambisi. Ia pantang menyerah sebelum mendapatkan apa yang ia inginkan. Ia bisa saja membuat Sasa dan suaminya berpisah.

Janeth dengan mudah mendapatkan semua informasi dari salah satu bodyguard Deni, yang dulunya adalah orang yang bekerja dengannya.

Ia mengetahui kalau Deni telah menculik Sasa dan dibawa ke rumah rahasianya. Sebagai sesama wanita ia merasa iba. Apalagi ia tau, kalau Sasa tengah hamil. Bagaimanapun caranya ia akan membantu wanita bernama Sasa itu. Karena ia adalah korban dari ke obsesian Deni.

Masalah alamat rumah rahasia, ia akan mencoba mencari tahu lewat papa Deni. Orang nomor satu yang mendukung hubungannya dengan Deni.

Sebenarnya ia masih nggak habis fikir dengan perbuatan Deni. Se obsesi itukah ia terhadap Sasa? Hingga ia tega menjauhkan Sasa dari suaminya, dan berencana tinggal di luar negeri bersama Sasa? Sungguh sikap Deni kali ini sangat licik. Apa ia tak kasihan terhadap psikis Sasa yang sedang hamil.

" Dasar Ryan bodoh. Kamu bisa nyakitin mental wanita yang kamu sayang itu. Itu bukan cinta, tapi obsesi " Gerutu janeth mengumpat Deni.

Janeth segera menghubungi Suami Sasa saat ia sudah dapat nomornya. Karena waktu mereka sangat sedikit.

Semoga semuanya belum terlambat. Ia masih bisa menyelamatkan wanita yang bernama Sasa itu

____

Obsesi berdalih cinta.
Tungguin part selanjutnya ya ❤
Jgn lupa ramein 😎

Senja dan Kamu Season 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang