"Apa ini balasanmu setelah semuanya aku berikan?"
Pertanyaan itu meluncur dari bibir seorang wanita yang sedang bersimpuh di atas lantai. Tubuhnya sudah tidak utuh lagi, alias telah cacat.
Sebelah tangannya sudah buntung, kakinya masih lengkap tapi tidak dengan bentuknya yang tak biasa. Kakinya patah dan bengkok.
Dan hari ini penyebab utama penderitaannya itu datang menemuinya.
Seseorang yang bisa membuat wanita itu mengorbankan apapun untuknya.
Dia Arras.
Suaminya.
Belum genap 24 jam menjadi istrinya, mimpinya yang ingin membina rumahtangga bersama pria dicintainya ternyata bukanlah surga. Melainkan neraka yang menyambut.
Lelaki yang ia kira mencintainya juga, nyatanya itu hanya kepalsuan semata.
Pria itu tidak mencintainya melainkan hanya mencintai adiknya. Sejak awal keduanya memiliki hubungan yang tidak ia ketahui.
"Lembayung Rinai Kayana, aku ucapkan terimakasih atas dedikasimu selama ini dalam mendukungku. Tapi sakitmu hari ini tidak setara dengan apa yang orang tuamu berikan. Kekuasaan dan orang tuaku, mereka telah merenggut paksa. Kekayaan yang kamu dan keluargamu nikmati adalah hasil rampasan."
Gadis, ah ralat wanita yang tengah bersimpuh itu terhenyak. Arras menghampirinya kemudian menyamakan posisinya agar sejajar dengan wajahnya. Seringai tipisnya ia berikan tanpa sungkan. Pria yamg Kayana kenal bukan lagi pria baik hati serta murah senyum melainkan pria kejam yang tanpa ragu menyiksanya.
"Sama seperti halnya mereka membunuh orang tua serta adikku, maka ku ambil nyawa mereka. Dan terakhir...." Arras menggantungkan kalimatnya, tidak niat melanjutkan selain jari telunjuk panjangnya itu menyentuh permukaan wajah Kayana ringan.
Kayana tau bahwa target selanjutnya adalah dirinya.
"Lalu Karumi? Apa bedanya denganku dan Karumi?"
"Beda," sela Arras cepat, jari telunjuknya mengangkat dagu Kayana kemudian menyentaknya ke samping.
"Karumi dan dirimu beda. Dia belum lahir saat kalian menghancurkan keluargaku," sambung Arras.
"Nikmatilah hadiah dari Arras Galama Ravin." bisiknya kemudian lalu mengeluarkan sebilah pisau yang ia sembunyikan sejak tadi di balik pakaian.
Slash!
Kayana tidak diberi kesempatan untuk mengelak saat pisau tajam itu menggores lehernya hingga nyaris putus. Wanita itu menghembuskan napas terakhirnya detik itu juga.
🍀🍀🍀Seorang perempuan nampak menyerngit dalam tidurnya di susul napas yang tidak beraturan.
Matanya seketika terbuka lebar, hal pertama yang ia lihat adalah siluet seseorang yang berada di atas tubuhnya. Begitu penglihatannya jelas perempuan yang tak lain Kayana itu melotot horor.
"KYAK!!"
Brukh!
Dugh!
Gedebruk!
MEONG!!!
Dengan panik dia mendorong kuat tubuh telanjang itu dan berakhir jatuh ke lantai hingga tidak sengaja menindis seekor kucing orange milik Kayana. Sedangkan wanita itu gegas menarik selimut guna menutupi tubuh polosnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/367424801-288-k239565.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembayung Terakhir
FantasyLembayung Rinai Kayana. Wanita itu tidak menyangka bahwa hidupnya dalam sekejap hancur berkeping-keping setelah mengetahui fakta menyakitkan tentang suaminya-Arras Galama Ravin. Kayana pikir, Arras juga mencintainya. Ternyata semua itu hanya kepalsu...