🍀14

22.9K 2.2K 635
                                    

Di hari minggu sore itu, Eros baru kembali dari kebun. Penampilannya yang terbilang kotor nyatanya tidak mampu mengurangi kadar kegantengan pria itu di mata Kayana yang sedang menonton kartun bocah kembar dari negara tetangga.

Melihat Kayana yang mesem-mesem sambil melihatnya, Eros jadi bergidik lalu menunjuk Kayana garang.

"Jangan liat saya seperti itu. Tidak sopan!" tegurnya.

Tetapi sama seperti sebelumnya, wanita itu sudah bebal dengan Eros si pria bermulut pedas dengan kesabaran setipis kesabaran kak Ros.

Mengulas senyum kelewat lebar, Kayana menopang dagunya dengan kedua tangannya.

"Abang, kenape pulak la~ Abang kacak hari ni?"

Ini ibunya kemana sih? Bisa-bisanya mereka meninggalkan wanita sengklek itu sendirian. Belum apa-apa, otaknya sudah terdoktrin.

Memilih opsi tidak menegur balik Kayana, Eros berjalan menuju dapur namun kembali lagi wanita itu mengusiknya.

"Bang Eros! Aku laperrrrr!!"

Eros kontan menutup telinganya, tubuhnya berbalik hendak mengeluarkan aumannya tetapi sedetik kemudian matanya melotot horor saat Kayana bangkit dari sofa.

"Anjir Siah! BOXER SAYA!"

Teriakan penuh gemuruh Eros menggema di seluruh rumah bahkan bisa didengar oleh para tetangga. Namun Eros tak peduli lagi, dengan langkah lebar dia menghampiri Kayana.

"Lepasin boxer saya!"

Melihat arah tatapan Eros, Kayana mengarahkan dua tangannya menuju pahanya diikuti kepalanya menggeleng tidak mau.

"Mana boleh! Aku duluan yang dapet."

"Tapi itu boxer saya!"

"Ini bukan boxer, ini celana pendek." kekehnya tak mau kalah, bahkan Kayana mulai mundur, takut bila Eros nekat menarik celana pendek yang ia kenakan.

"Ck! Heh, kamu bisa bedain celana pendek sama boxer? Celana pendek ya pendek, boxer ya buat bungkus itu."

Meski Kayana kurang paham apa yang Eros maksud, tapi dia masih mempertahankan celana yang ia kenakan. Menurutnya, celana bergambar dorameon yang tersenyum lebar ini adalah miliknya. Badan semaco Eros tidak cocok mengenakannya.

"Maaf, Bang. Akang-akang tadi udah ngasih ini sama aku. Jadi ya punya aku, Bang Eros kagak usah ngaku-ngaku." paparnya judes.

Eros sekali lagi melotot, dia tidak menyangka bahwa barang pesanannya akan diterima gadis itu. Eros kira, ibunya yang akan terima, dan lihat, Eros yang sudah menunggu barang pesanannya nyaris seminggu itu malah kini dipakai Kayana.

"Saya bilang lepasin." kali ini Eros menekan perkataannya yang mana berhasil membuat Kayana menciut ketakutan.

Kok mirip bebek premannya Upin Ipin?

Batin Kayana menyempatkan membatin sebelum tangannya bergerak membuka celana pendek yang ia pakai. Padahal Kayana sudah jatuh cinta dari hari pertama Kayana membuka bungkusnya.

"Heh! Mau ngapain kamu?!"

Kayana tersentak mendengar teriakan itu, kepalanya menunduk menatap kedua tangannya yang beberapa saat lalu menurunkan celana pendek yang ia pakai. Baru setengah tapi Eros sudah kembali berteriak padanya.

"Kan Bang Eros tadi minta lepas." akunya dengan binir mengerucut.

Di tempatnya, Eros meraup wajahnya frustasi. Dia tidak mengira orang amnesia bisa jadi blo'on seperti wanita itu. Sepertinya hilang ingatan juga ikut menghapus pikiran rasional Kayana.

Lembayung TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang