CHAPTER 9

7.1K 424 21
                                    

HAPPY READING!
TANDAIN YANG TYPO

.

.

.

.

.


⋆༺𓆩☠︎︎𓆪༻⋆


















12.00

"Apakah... bayi itu masih bersama mereka?"

"Ya tuan, bayi itu di jaga dengan ketat... bahkan, tak di perbolehkan keluar dari mansion kecuali dengan salah satu dari keluarga itu,"

"Begitukah?"

"Ya tuan..."

"Baiklah..., besok... panggil orang orang itu dan suruh mereka menunggu di ruangan rahasia... kita akan membuat rencana,"

"Baik tuan, saya permisi,"

Setelah asisten kepercayaannya sudah pergi meninggalkan ruangan itu. Kini sang tuan pergi menghadap jendela kaca yang memperlihatkan keindahan kota di tengah malam. Walaupun sudah tengah malam, jalanan di kota itu masih banyak pengendara yang berlalu lalang.

"Heh, setelah sekian lama aku bersaing... akhirnya ada celah kelemahan di keluarga itu..."

Maap lo sebenernya ga diajak, cuma kalo ni cerita ga ada penjahatnya kurang seru - hanni, hani bani sweetyy~

06.40

Sudah seminggu Zata bersama dengan keluarga Maverick, dan seminggu itu juga Zata di manjakan oleh keluarga Maverick. Mereka juga sering menghibur, menjahili, dan bermain dengan Zata.

Di ruang makan, keluarga Maverick sudah duduk anteng di kursinya masing masing. Makanan hari ini di masak oleh maid, sedangkan para menantu Maverick duduk anteng dengan Zata di pangkuan mamanya, Rose. Sedari tadi Zata terus menempel pada Vivian, Rose, atau Laya bahkan Zata manja pada mereka.

Sarapan kali ini, tidak di temani ocehan Zata seperti biasanya. Mereka tak tahan dengan katerdiaman Zata itu, Kenzi bertanya kepada Zata, kenapa ia diam? namun hanya di jawab gelengan dan bermanja manja pada Rose.

"mama udah..." ucap Zata yang ingin menyelesaikan makanan, walaupun makanannya belum di habiskan.

"Habis kan dulu, sayang makanannya..." ucap Laya di samping kanan Rose dan di samping kiri Rose ada Vivian.

"Nda au mami... au cucu, au ain," rengek Zata sembari memeluk Rose.

Ada apa dengan baby mereka? Apa yang terjadi?a

Setelah sarapan, Aaric, Damian, Easter, Andrew, Nic dan Darrel pergi bekerja. Rayn, Vinzo, Matteo, Ray dan Austin pergi kuliah. Si kembar dan Liam pergi sekolah.

Kini tinggallah Bianca, Vivian, Rose dan Laya yang menemani si kecil di ruang keluarga. Zata sedang menonton televisi di pangkuan Bianca sembari memakan biskuit kesukaannya.

Mereka tak ada yang memulai pembicaraan, juga Zata yang sedari tadi terus diam. Apakah kesayangan mereka sedang marah? Sungguh mereka tak tahan melihat Zata yang diam, lebih baik mereka mendengar Zata menangis dan marah karena di jahili.

"Sayang? Sayang kenapa hm? Kenapa diam?" Kini Vivian yang memulai pembicaraan, ia bertanya pada Zata. Namun, hanya gelengan yang ia dapat dan Vivian hanya menghela nafas.

"Mungkin sakit?" sahut Laya dan sontak membuat Vivian menyentuh dahi si kecil.

"Tidak, Zata tidak panas ... mungkin ia hanya badmood?" ucap Vivian setelah mengecek suhu tubuh Zata menggunakan punggung tangannya.

Baby AtaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang