tahanan

38 5 1
                                    

chungha yang merasa bosan itu mulai berjalan kedepan bis, duduk melihat jeonghan yang tengah mengendarai bis dengan fokus

"ancur banget ini" lirih chungha yang melihat keadaan kota saat ini

"gue kira ini bakal jadi di flm saja"

Hoshi yang tadi tertidur langsung berjalan kedepan, saat mendengar suara chungha dan mulai bergabung denganya

"kita gak bisa terus menerus jalan, bensin bis pun sepertinya akan habis"

Mendengar penuturan jeonghan, joshua yang tadi tengah terdiam di kursi juga menghampiri mereka

"lihatlah sebuah kantor polisi, ayo kesana siapa tau kita bisa meminta bantuan"

"benar juga, ayo bangunin yang lain"

chungha, joshua dan hoshi pun mulai membangunkan mereka dan memberitahukan rencana mereka selanjutnya

Akhirnya mereka pun setuju, namun melihat kantor polisi yang sepi mereka memutuskan sebagian orang saja yang turun sisanya menjaga dibis

"Joy dan sana kalian disini aja ya jagain jhoni dan lu jeonghan disini agar kalo kita ada apa apa lo bisa langsung ngejalanin bis untuk nolongin kita"

"joshua, jun, taehyung, woozi, dino kalian pergi kearah parkiran cari kompan lalu sedot semua bensin dari mobil yang ada diparkiran buat persediaan kita, dan sisanya ikut gue kedalam"

semuanya mengangguk sampai ucapan dari sinb membuat semua kembali terdiam

"sebaiknya dia juga gak boleh ikut, takut takut ngebunuh orang lagi"

nancy yang tau itu ditujukan padanya langsung saja menata sinb sebal dan segera berjalan kembali memasuki bis

14 anak manusia ini mulai berjalan memasuki kantor kepolisian yang terlihat sepi

kertas berserakan dimana mana, komputer komputer rusak berjatuhan dilantai, hening terasa menusuk indra pendengaran dan penglihatan mereka

"kemana mereka?"

"entahlah, sebaiknya kita cari senjata dan makanan disini"

"apa kita gak akan dipenjara karena ngambil senjata disini?"

"oh ayolah seungkwan siapa yang akan menghukum kita disaat seperti ini"

sowon, sinb, nayoen, scoups hoshi dan sengkwan menemukan pisau pisau terlampir rapih disebuah ruangan yang mereka tebak sepertinya memang tempat sentaja

dengan inisiatif mereka memanggil yang lain untuk membantu membawa beberapa pistol yang juga tersimpan disana

Sementara wonwoo, yerin dan eunha yang terpisah dengan yang lain itu merasa teralihkan dengan sebuah surat dengan ceceran darah yang tergeletak dibawah

"ow lihatlah di sini tertera bahwa akan ada lahan pengungsian di pelabuhan, untuk pengamanan ke busan"

umji dan yerin mulai membaca surat itu dengan teliti

"ayo kita ke pelabuhan itu, semoga saja keluarga kita telah berada dibusan"

"tapi tunggu nu, lihat dikertas ini tertera bahwa jadwal terkahir pemberangkatan hari jumat bukan kah sekarang hari rabu?"

wonwoo kembali mengecek surat tersebut, dan betapa terkejudnya wonwoo saat

"ya benar 2 hari lagi, berarti kita harus cepat liatlah tulisan ini untuk mengurangi tersebarnya virus seoul akan ada pengeboman setelah semua warga pada hari jumat selesai dievakuasi"

"ayo cepat beritahu mereka"

Ketiganya kembali berlari menghampiri yang lain, namun saat mereka berada diruang tahanam mereka tak sengaja mendengar teriakan dita

We Die (Svtgf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang