Pelarian diri Yang Panjang

50 5 0
                                    

Mobil melaju di jalan lengang tak berpenghuni. Joy yang kini terduduk di kabin mobil belakang itu terus saja terdiam dengan air mata yang bercucuran, membuat Sana yang berada di sampingnya iba. Sana tahu apa yang dirasakan Joy, ia juga pernah kehilangan Yuta.

Disaat yang bersamaan, Woozi terus menggenggam tangan gadis yang ia sukai diam-diam itu erat. Gadis yang biasanya ceria itu kini tengah menatap kosong ke depan.

Yerin, gadis yang Woozi maksud itu, masih mencerna kejadian semuanya sampai dia berucap,

"Bagaimana kalau gue juga berubah menjadi zombie? Apakah gue nantinya akan berakhir menggigit kalian semua?”

Penjelasan yerin jelas mendapat seruan tak setuju dari Woozi.

“Tidak akan terjadi, Yerin. gue akan ngelindungi lu, kita semua akan saling ngelindungi” katanya sambil memeluk gadis itu, memberikannya kekuatan. Tanpa kedua orang itu sadari, Wonwoo dari tadi memperhatikan keduanya entah kenapa, Wonwoo merasa ada perasaan aneh di hatinya. Entah perasaan apa itu.

Di ujung kabin, Hoshi mulai tersenyum saat melihat mata Chungha mulai terbuka. Gadis itu mulai tersadar dari pingsannya. Hoshi segera memangku Chungha dan menyenderkan kepala gadis itu di dada bidangnya.

“Kamu baik-baik saja, Chungha?” tanyanya lembut.

Mendengar seruan Hoshi, Chungha hanya mengangguk lemah, masih terlihat bingung dengan apa yang terjadi.

Sementara itu, Jeonghan kini mulai menatap SinB diam. Ia tahu kaki gadis itu tidak baik-baik saja, tapi dia hanya ingin melihat sampai kapan gadis itu hanya terdiam menutupinya.

Tak lama kemudian, mobil yang dikendarai Taeyong tiba-tiba oleng dan hendak berguling kesamping kalau saja taeyong tidak berusaha mengeremnya, sementara semua orang yang berada dikabin belakang langsung berpegangan takut terpental keluar.

“Ada apa, Taeyong?” teriak Sowon, saat melihat Taeyong, Dita dan Eunha Keluar dan menghampiri mereka

Taeyong menghela napas panjang.

“Jalan di depan roboh tadi aku tidak melihatnya, sehingga kita hampir saja masuk kedalam lubang besar untuk saja aku sempat mengerem, apa kalian terluka maaf sepertinya kita harus mencari jalan lain,” ujar taeyong pasrah

mendengar itu akhirnya, Scoups dan yang lainnya mulai turun dari mobil segera berjalan untuk melihat kebenaran dari perkataan Taeyong. Benar saja, di depan mereka terlihat jalan yang hancur.

Sowon berteriak frustrasi, membuat Scoups menenangkan gadis itu. “Tenang, Sowon. Kita harus membuat rencana sekarang,” katanya tegas.

Mereka memutuskan untuk berpencar mencari jalan, sisanya menunggu di sini. Tim pencarian dibagi dua ke arah utara dan selatan.

Tim arah utara adalah Sowon, Scoups, umji, doekyeom jun, Dino, Minghao, dan Seungkwan. Mereka mulai berjalan mencari jalan keluar, namun lama berjalan mereka tak menemukan apapun selain pohon-pohon besar.

Sedangkan tim selatan, yang tak lain adalah Woozi, Mingyu, Eunha, Dita, Jeonghan, sinb dan Taeyong juga berjalan cukup jauh. berbeda denga tim sebelumnya, tim ini  menemukan sebuah gubuk yang sepertinya cukup untuk membuat mereka bermalam.

Untuk memastikan aman atau tidak, akhirnya Woozi dan Mingyu berjalan lebih depan dan mengecek rumah tersebut. Setelah yakin aman, mereka kembali untuk memberitahu yang lain.

Sementara Umji, Vernon, Yerin, Wonwoo, Taehyung, Nancy, dan Joshua yang tengah menunggu dikejutkan oleh suara SinB. Padahal posisi SinB masih jauh, tapi suara gadis itu telah membuat telinga mereka pengang.

Seungkwan yang baru saja tiba bersama tim utara langsung dibuat marah dan menyuruh SinB diam.

“Diamlah, SinB! Suaramu bisa menarik perhatian zombie!” katanya dengan kesal.

We Die (Svtgf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang