ʚ 𝑻𝒘𝒆𝒏𝒕𝒚 𝑺𝒊𝒙 ɞ

225 6 0
                                    

⌗ HAPPY READING! ⌗

──────────────────────

"Lo mending diem kalau gak mau bantu gue, Lia." Ucap Kalea sembari tersenyum miring.

"Lo bakal nyesel, lihat aja." Azalia mencoba meyakinkan Kalea kedepannya.

"Hahah! Emang gue peduli?" Tawa gadis licik itu memenuhi ruangan yang kurang cahaya dari lampu.

Cklek..,

Suara pintu yang dibuka itu membuat Kalea melotot kan matanya, ia cepat-cepat menyembunyikan plastik beningnya itu.

"Abisin dah tuh sampe segelas-gelasnya juga gak papa," lelaki itu menaruh gelasnya di samping Kalea. Rangga dengan santainya duduk di kursi kayu yang terlihat sudah sedikit rapuh.

"Lo gak mau bukain ini tali?" tanya Kalea sembari mengangkat satu alisnya.

"Gak bisa buka sendiri emang?"

"Ya gak bisalah anying, orang ditali dua-duanya."

"Ohh cukup tau si," Rangga berdiri dan berjongkok di sebelah Kalea lalu membuka pelan-pelan tali itu.

"Tumben lo diem aja," sindir halus Rangga saat melihat Azalia yang diam dengan tatapan yang kosong.

"Ohh nggak kok, emang lagi ngantuk aja." Jawab pelan Azalia seraya tersenyum samar. Sejujurnya Azalia tidak selicik Kalea, gadis itu ingin memberitahu Rangga tentang rencana Kalea. Tetapi ia sedikit takut dengan tatapan tajam dari Kalea yang sedari tadi terus aja menatapnya, apa Azalia menaruh rasa terhadap Rangga?

Rangga duduk di kursi kayu yang sudah mulai rapuh. "Kalau udah selesai minum jangan lupa bilang ke gue."

"Dih?! Emang napa?" tanya Kalea dengan nada sewot nya.

"Ohh lo mau langsung masuk kandang harimau?"

"H-hah? Apa sih Rang, gak usah bikin takut deh."

"Gue gak nakutin lo, kenyataan kalau lo nyari mati langsung masuk aja ke kandang harimau."

"Ya udah deh, lo mending tidur aja lagi pula gue gak bakalan kabur dari sini."

Rangga yang mendengar ucapan Kalea sedikit menaruh curiga terhadap gadis itu, lelaki itu berpura-pura menutup matanya agar Kalea menganggapnya seperti tidur.

"Azalia, lo beneran gak mau bantu gue?" bisik pelan Kalea saat melihat gadis diseberang sana melamun.

"Gak deh, lo bener-bener nyari mati kayaknya." Balas Azalia tak kalah pelan, karena gadis itu was-was jika Rangga terbangun.

Kalea tidak mendengar ucapan Azalia lalu mengambil plastik bening yang berisi pil obat tidur itu lalu menaruhnya ke dalam gelas. Sebelum menaruh pil obat tidur Kalea sempat meminumnya sedikit agar Rangga tidak curiga dengan air yang ada di gelas itu.

"Semoga berhasil deh," gumam pelan Kalea sembari melihat sekitarnya.

Azalia hanya menggelengkan kepalanya pelan tanda tak percaya. 'Gue bakal usaha gagalin rencana busuk lo, Kalea. Tapi gue udah nggak punya tenaga lagi,' batin Azalia menatap kosong ke arah tembok.

"Kenapa lo natap gue kayak gitu, hah?"

"Apa sih?! Lo aja yang ngerasa gitu, gue aja gak ngelihat lo." Balas Azalia dengan nada sewot nya.

"Udah lah diem lo, gue gak bisa tidur nih!" sentak Rangga dengan membuka matanya perlahan-lahan.

'Please, moga dia nggak tau kalau gue ngasih obat tidur dosis tinggi disini.' Batin Kalea seraya menggigit bibir bawahnya.

Possessive Reyyan. (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang