Keesokan paginya Syesilia terbangun karena elusan tangan mungil yang menyapa wajahnya, matanya perlahan terbuka menatap sosok anak kecil yang tengah tersenyum manis kepadanya.
"Selamat pagi kakak."
"Selamat pagi, bagaimana tidurmu Orlo apakah nyaman?" Syesilia mengubah posisi tidurnya menghadap ke arah Orlo yang sekarang duduk di sampingnya.
"Sangat nyaman ka, saat di kastil aku harus tidur sendirian di kamarku, tapi saat disini ada kakak yang menemaniku."
"Jika kau ingin tidur disini tidak masalah, tapi ketika kau sudah besar kau harus tidur sendiri dan tidak boleh sembarangan tidur dengan wanita sebelum kau menikah."
"Memangnya tidak boleh jika tidur bersama orang lain walaupun sudah besar, bukankah akan menyenangkan ketika tidur bersama orang lain dan saling mendengarkan cerita sebelum tidur seperti tadi malam?"
Syesilia bangun dari posisi tidurnya dan ikut duduk di samping adik tirinya itu, mengelus kepala anak kecil lucu di depannya.
"Ketika sudah besar kau pasti akan paham dengan perkataanku tadi, tapi berjanjilah pada kakak saat usiamu sudah beranjak dewasa kau tidak boleh tidur dengan banyak wanita, kau hanya boleh tidur dengan satu wanita yang sudah menjadi istrimu nanti, seperti ayah dan ibu."
"Jadi, aku boleh tidur bersama wanita lain kalau aku sudah menikah, seperti ayah dan ibu yang sudah menikah begitu kak?"
Syesilia mengangguk membalas pertanyaan dari Orlo.
"Baiklah, aku berjanji untuk tidak tidur dengan wanita jika aku belum menikah dengannya."
"Anak pintar, sudah sekarang sebaiknya kau mandi terlebih dahulu nanti akan aku bawa kau berkeliling kastil ini."
"Baik kak, Orlo akan pergi mandi sekarang."
Orlo bergegas turun dan pergi menuju tempat pemandian yang sudah disiapkan oleh pelayan sebelumnya.
Syesilia merasa gemas melihat Orlo yang sangat antusias ketika bersamanya, ternyata begini rasanya mempunyai adik.
Tokk..Tokkk
Berta masuk kedalam kamar bersama beberapa pelayan sambil membawa nampan berisi makanan yang di minta setelah di izinkan oleh sang pemilik kamar
"Selamat pagi putri, aku membawakan makanan untuk mu dan pangeran Orlo serta ada surat dari tuan Duke."
"Letakan makanan di sana dan kemarikan suratnya Berta."
Berta berjalan menuju tempat Syesilia berada setelah sebelumnya menyusun makanan di meja kecil yang berada di sudut ruangan, memberikan surat kecil dengan sebuah kotak kecil yang terikat bersama surat tersebut.
"Kau bisa keluar dan lanjutkan pekerjaanmu, terima kasih."
"Baik putri, permisi."
Syesilia membuka kotak kecil yang ternyata berisi sebuah kalung emas berliontin batu rubi kecil dengan beberapa berlian menghiasi bingkainya membuatnya terlihat simple namun terkesan mewah.
Syesilia.
aku tidak akan pernah mau membatalkan pertunangan kita, jadi aku memohon kepadamu untuk mengurungkan niatmu untuk membatalkan pertunangan kita.Maafkan semua kesalahanku yang bersikap seperti tidak peduli sebelumnya padamu, namun itu semua aku lakukan demi suatu alasan yang belum bisa aku ceritakan padamu dan saat kau tertidur aku tidak bisa datang karena ada suatu masalah besar yang menimpa kerajaanku.
Untuk masalah Avena aku tidak ada hubungan apapun dengannya, semua rumor yang kau dengar tentang aku dan dia itu semua salah.
Sebagai permintaan maaf aku memberikan sebuah hadiah yang akan bertambah cantik ketika kau yang memakainya.
Jika kau mau memaafkanku pakailah hadiah itu ketika aku datang ke tempatmu besok lusa.
Yang perlu kau tahu, tidak ada perempuan lain dalam hatiku kecuali kau, Syesilia.
Aku mencintaimu.
Archer.
Tunanganmu.Syesilia melipat surat itu dan memasukannya ke tempat semula, memandang kalung indah yang di berikan sebagai hadiah, hatinya ragu untuk percaya laki-laki itu atau tidak namun tidak ada salahnya untuk saat ini dia mencoba percaya kepada tunangannya kan.
Baiklah untuk sekali ini saja dia akan memberikan kesempatan terakhir pada tunangannya, dia harus menegaskan semuanya dan meminta penjelasan untuk semua sikap laki-laki itu selama ini.
"Kita lihat alasan apa yang akan dia gunakan untuk menutupi semua perlakuan yang dia berikan padaku selama ini."
.......nexxttt tidaakkkk
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFTERI - The Second Life
Roman pour AdolescentsMati hanya karena overdosis obat yang bahkan tidak pernah terbayang di kepala, terdengar aneh tapi memang kenyataannya seperti itu. ....... "Kalo memang ini jiwa gue, terus kenapa gue bisa jadi Alisya, terus kerja di kantor, dapet temen kaya Aira?" ...