best 🌃

13 3 3
                                    

Malam ini bintang banyak bertamu di langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini bintang banyak bertamu di langit. Menciptakan lapangan angkasa itu cukup terang. Sungai di depan sana seakan menjadi cermin untuk sang sabit yang bersinar di atas sana. Pohon pohon rindang yang menyapu angin sejuk berhembus menambah suasana damai dan tenang pada malam ini.

Pria bersurai hitam itu masih setia menunggu hingga jam 9 malam. Bertengger menopang diri pada pagar pembatas sungai, tempat favorit dari orang yang sedang ditunggunya.

Rungu kanannya mendengar langkah kaki yang mendekat. Sepertinya seorang wanita. Junkyu berharap itu adalah orang yang ia tunggu-tunggu.

Langkah orang tersebut pun berhenti tepat di sampingnya. Membuat Junkyu mau tak mau menoleh dan memasang senyum ke arahnya. Namun dahinya sedikit mengkerut bingung melihat rupa seseorang yang mendatanginya.

"Liza?"

Orang tersebut adalah kakak dari seseorang yang sedang ditunggunya.

"Terima kasih telah menunggu adikku."

~~

Lorong berdinding putih yang selalu sibuk dilalu-lalangi para pekerja kesehatan itu sekarang sedang merekam pria yang menderapkan langkah dengan penuh kegelisahan.

Tangannya membuka pintu ruangan yang telah ditunjuk oleh wanita yang menuntunnya ke tempat itu. Langkahnya menyapa lantai ruang rawat tersebut. Sepasang matanya menatap seorang teman yang baru dikenalnya 3 Minggu di sana. Teman yang selalu menemaninya menikmati suasana malam yang sempurna, sedang berbaring lemah di atas hospital bed dengan beberapa alat pengobatan di tubuhnya.

Dirinya mendekati perempuan yang meliriknya dengan senyuman itu. Zeyya.

"Hai," ucap Zeyya begitu lirih dengan senyum yang terlihat sangat tulus namun juga tampak berat.

Junkyu mengulurkan tangan untuk menggenggam tangan orang favoritnya. Menatap dari mata ke mata. Penuh arti mendalam.

"I'm sorry. Aku tidak bisa menepati janji."

Junkyu menggeleng. Menggeleng dengan senyuman.

"That's not a problem. Kau hanya butuh bertahan."

Junkyu sangat takut jika disuguhi situasi seperti ini. Manusia mana yang tidak takut akan kehilangan? Junkyu tidak ingin ketakutan itu menjadi nyata.

Entah kenapa napas Zeyya tampak lebih berat. Seakan butuh usaha besar hanya untuk mengeluarkan suara.

"T-thank you," ujarnya masih mempertahankan senyum manisnya.

"Aku tidak pernah merasa begitu nyaman dengan temanku yang lain kecuali dirimu." Begitu lirih suaranya hingga terdengar hampir seperti bisikan.

"Thank you for everything. Carilah orang lain yang bisa membuatmu kasmaran lagi, teman ku. Aku tidak bisa menjadi orang yang kau cintai."

"Don't say anything again." Junkyu mencoba untuk membuat Zeyya tidak mengabiskan tenaganya.

Tangan gadis itu ditarik dan dielus punggung tangannya oleh lelaki di sisi kanannya.

Kepala Zeyya menoleh ke arah kiri hospital bednya, seberang Junkyu. Di sana ada sang kakak dengan suaminya.

"I think ... I have to say thank you."

Sang kakak yang menahan air matanya agar terlihat kuat tetap mempertahankan senyumannya. Dia tidak tahu kapan terakhir kali dia akan menampilkan senyum indahnya kepada sang adik.

"Kau tak perlu menjelaskannya. Aku selalu menyayangimu," ujar sang kakak.

"Really? I don't have to say anything again?

Now I'm feel asleep. Goodnight, my love."

Tepat kata itu disebutkan, tepat saat bola matanya berhenti pada seseorang di sisi kanannya, tepat saat itu jugalah napasnya berhembus untuk terakhir kalinya.

Zeyya berharap, ia sangat ingin, jika di alam sana ia masih bisa mengingat kenangan indah bersama orang-orang yang bersamanya seperti orang orang tersebut yang tidak akan melupakan dirinya.

Zeyya berharap, ia sangat ingin, jika di alam sana ia masih bisa mengingat kenangan indah bersama orang-orang yang bersamanya seperti orang orang tersebut yang tidak akan melupakan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perfect Night | Junkyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang