21 - Terlalu lancang

587 46 49
                                    

Setelah hampir seharian Teddy dan Anin melakukan kegiatan bersama sesuai dengan agenda yang dibuat oleh Anin pagi tadi ((*clue: pov bonus chapt 20 di tiktok aku wkwk.))

Anin memutuskan untuk mengakhiri kegiatan hari ini dengan bersantai di pinggiran pantai  Ancol. tepatnya, tempat pertama kali Anin dan Teddy duduk bersebelahan dan mengobrol panjang sewaktu itu.

"mau cheese burger ini, atau ganti menu?" Anin mengangkat paper bagnya tepat didepan mata Teddy yang tengah duduk seraya fokus memandang sekitar nya.

"Kamu 35 menit muter cuma beli ini aja?" ucap Teddy yang terheran melihat kekasihnya hanya membawa sebungkus makanan yang ditunjukan padanya tadi. 
"enggak, tadi aku beli banyak kok. aku beli crepes, aku juga beli tahu gejrot. enak deh" ucapnya yang kemudian duduk disamping Teddy. 
"mana?"
Anin menghela nafas "mas, kamu gak liat tuh?" Anin mengerucutkan bibirnya seperti menunjukan arah ke sebuah toko yang ramai pengunjung. "antriannya sepanjang itu, kamu aja gak mau nemenin aku antri, hape aku ketinggalan di mobil. trus aku bengong aja gitu sambil megangin crepes dan tahu gejrot yg aku bawa-bawa dari tadi?"
"Nin, padahal kamu tinggal ngomong 'udah aku abisin' aja kenapa sampe berbelit-belit gitu sih?" Teddy tertawa lirih dan kembali melihat sekitar.
  
Anin kini membuka paperbagnya, mengambil satu-satunya burger didalamnya dan mulai membuka lapisan kertas hingga burger ditangannya kini siap santap. 
"maka..." Teddy yang memperhatikannya sedari tadi berniat mengambil burgernya dari genggaman Anin, namun terhenti begitu Anin mulai melahap burgernya "lah mas kira itu buat mas Nin?"
"pede banget.." Anin mengernyitkan dahinya dan kembali melahap. 
"trus buat mas mana sayaang?"
"cari sendiri aja,  siapa suruh gak mau ikut muter"


"permisi, atas nama kak Anin?" ucap seseorang seraya membawa nampan berisi dua buah gelas dan 1 porsi makanan.
"iya mas, betul." jawab Anin yang menghentikan santapannya dan meletakan disembarang, kemudian segera mengambil alih pesanannya "makasih ya mas"
Teddy terdiam melihatnya
"sate ayam 15 tusuk. bumbu, sambel sama lontongnya udah aku pisah. sampe gak abis aku tabok ya kamu. aku udah cape ngantri"
Teddy tertawa lirih dan mengangguk "iyaa sini, makasih yaa."
"oh sebentar..." ia meletakan nampan dipahanya dan mengangkat 2 buah gelas hingga setinggi pandangannya kemudian memperhatikan satu persatu gelas secara bergantian dengan wajah serius "kayanya lebih manis yang ini gak sih mas? Nih.." lanjutnya seraya memberikan gelas di tangan kanannya ke Teddy 
Teddy menerima tanpa berkata sedikitpun 
"kalo es jeruknya asem bilang, ya. biar aku pesenin lagi aja mas" 
Teddy mengangguk, dan mulai menyantap hidangannya.

"kamu kenapa tadi nawarin burgernya ke mas, kalo ujung-ujungnya kamu yang makan, Nin?"
"iseng aja, mau flashback sekalian haha"
"hah? gimana maksudnya Nin?"
Anin terdiam melirik Teddy "pura-pura lupa atau nggak inget sama sekali nih?"
Teddy terdiam sejenak seperti berfikir "mas pernah isengin gitu juga ya Nin?"
"beneran lupa?" Anin semakin menatap tajam kekasihnya. 
"oo dating pertama kita gak sih? lho iya yaaa" Teddy melirik kanan dan kiri sekitar "duduknya disini juga. kamu sengaja Nin?" ucapnya seraya melahap santapannya
"padahal itu paling berkesan menurut aku. aku bahkan inget semua obrolan, sampai ke ekspresi-ekspresi kamu waktu itu. kok bisa-bisanya kamu lupa?"
"yang mas inget cuma ngangguk-ngangguk sama geleng-geleng nya kamu Nin."
Anin tertawa lirih "yang sampe bawa-bawa tahlilan segala gak sih?"

Teddy tersenyum mengangguk "makasih ya Nin.." ucapnya masih menyantap. 
"untuk?" Anin seraya membereskan tusuk sate yang ditaruh sembarang oleh Teddy.
"semua hal yang kamu lakukan untuk mas. termasuk ini, kamu inget aja mas kalo request beli  sate kaya apa"
"ngaca bisa kali. kamu juga suka kaya gini. bahkan kamu lebih tau aku dibanding  diri aku sendiri, ya kan?
"ya wajar lah, orang mas sayang."
"berarti aku gak sayang yaa?"
"kok kamu ngomong gitu Nin?"
"aku masih belum tau banyak tentang kamu. atau emang kamu yang masih belum bisa terbuka banget sama aku ya?"
"Nin, nggak gitu sayang."
"canda mas.. minum dulu" Anin memberikan gelasnya pada Teddy

Teddy meneguk minumnya. "gimana, kamu happy hari ini?"
"happy, emm semua agenda hari ini udah ter-checklist semua sih."
"mission completed. abis ini kamu mau kemana lagi Nin?"
"disini dulu boleh? nanti langsung pulang aja"
"boleh. tapi pulang ke apart mas aja ya Nin, lebih deket"
Anin mengangguk "oke"

Mereka lanjut mengobrol tentang visit event siang tadi. 

Hai, Nin!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang